Atasi Krisis Kelahiran, Perusahaan Korsel Beri Tunjangan Rp1 Miliar Setiap Karyawan Yang Punya Bayi!

JurnalPatroliNews – Korsel – Rendahnya tingkat kelahiran dan banyaknya orang yang masih melajang memicu perusahaan-perusahaan di Korea Selatan untuk memberikan banyak tunjangan.

Salah satu perusahaan yang mengambil langkah ini adalah Booyoung Group, sebuah perusahaan konstruksi. Mereka mengumumkan akan memberikan insentif sebesar 100 juta won (sekitar Rp1,1 miliar) kepada karyawan untuk setiap anak yang lahir dan berkewarganegaraan Korea.

Selain itu, Booyoung Group juga mengungkapkan akan memberikan insentif kepada pekerja yang sudah memiliki anak sejak tahun 2021.

Kebijakan ini tidak hanya menarik perhatian publik tetapi juga pemerintah Korea Selatan. Pada bulan Maret, anggota parlemen merancang undang-undang yang mengusulkan agar bonus persalinan dibebaskan dari pajak hingga anak berusia 2 tahun.

Perusahaan-perusahaan lain juga mengikuti langkah serupa. Misalnya, perusahaan peralatan pertanian TYM mengumumkan insentif persalinan sebesar 100 juta won untuk anak ketiga mereka pada bulan Maret lalu.

Di HanmiGlobal, sebuah perusahaan manajemen proyek konstruksi, karyawan yang memiliki anak ketiga bisa mendapatkan promosi tanpa memandang masa kerja mereka. Perusahaan ini juga membentuk komite internal untuk mendorong pernikahan dan menetapkan target kelahiran.

Langkah-langkah ini diambil di tengah situasi di mana angka kelahiran di Korea Selatan mencapai titik terendah. Pada tahun 2023, tingkat kesuburan total—jumlah rata-rata anak per wanita usia subur—hanya mencapai 0,72, terendah dalam delapan tahun berturut-turut.

“Ketika pemerintah berusaha mencari solusi, tren ini juga merambah ke perusahaan-perusahaan,” ujar Kim Myoung-jung dari NLI Research Institute Jepang, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Sabtu (15/6).

Namun, perusahaan juga merasa penting untuk memperhatikan karyawan lajang. Persentase warga Korea Selatan yang belum menikah terus meningkat, terutama di kalangan pria berusia 30-an.

Pada awal tahun ini, serikat pekerja Hyundai Motor mendiskusikan proposal untuk memberikan subsidi bagi karyawan yang tidak berniat menikah. Produsen mobil tersebut sebelumnya menawarkan bonus pernikahan, yang memicu keluhan dari pekerja lajang yang merasa kebijakan ini tidak adil.

Lotte Department Store pada tahun 2022 mulai menawarkan tunjangan sebesar 500.000 won dan cuti berbayar lima hari bagi karyawan berusia 40 tahun ke atas yang belum menikah, serupa dengan bonus yang diberikan kepada mereka yang akan menikah.

NH Investment & Securities serta LG Uplus, perusahaan telekomunikasi dari grup LG, juga telah meluncurkan program serupa.

Komentar