Badai Trami Hantam Filipina, 126 Orang Tewas dan Hilang

JurnalPatroliNews – Filipina – Filipina dilanda Badai Tropis Trami yang mengakibatkan banjir besar dan tanah longsor di sejumlah wilayah dalam beberapa hari.

Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Filipina, jumlah korban akibat Badai Trami mencapai 126 orang, termasuk korban meninggal dan hilang.

“Trami tersapu dari wilayah barat laut Filipina menewaskan sedikitnya 85 orang dan 41 lainnya hilang dalam salah satu badai paling mematikan dan paling merusak di negara kepulauan Asia Tenggara tersebut sepanjang tahun ini,” ungkap laporan tersebut, seperti dikutip dari CNN pada Minggu, 27 Oktober 2024.

Jumlah korban kemungkinan bertambah karena laporan dari daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi mulai diterima.

Di kota Talisay, Provinsi Batangas, tim gabungan polisi, pemadam kebakaran, dan personel penyelamat dibantu ekskavator dan anjing pelacak bekerja keras untuk menemukan korban di dua desa yang terdampak paling parah pada Sabtu, 26 Oktober 2024.

Foto udara memperlihatkan penjaga pantai menyelamatkan warga dari banjir di kota Polangui, Provinsi Albay, di selatan Manila, pada 23 Oktober 2024.

Hujan lebat dari badai ini mengubah jalanan menjadi sungai yang deras, menenggelamkan desa-desa, bahkan membenamkan kendaraan hingga setinggi gagang pintu.

Di tengah kesedihan, seorang ayah yang mencari anak perempuannya yang berusia 14 tahun terlihat menangis saat petugas mengevakuasi jenazah yang dimasukkan ke kantong mayat.

Dengan perasaan tak berdaya, ia mengikuti petugas polisi yang membawa kantong mayat tersebut, melewati jalan becek sambil menerima simpati dari warga desa yang turut berduka.

Ayah tersebut percaya jenazah itu adalah anaknya, namun pihak berwenang masih perlu melakukan identifikasi resmi untuk memastikan identitasnya.

Di sebuah lapangan basket dekat pusat kota, lebih dari selusin peti mati putih berjajar berisi jasad korban yang ditemukan tertimbun lumpur, batu, dan pepohonan di desa Sampaloc, Talisay.

Komentar