Badai Trami Hantam Filipina, 126 Orang Tewas dan Hilang

Presiden Ferdinand Marcos mengunjungi lokasi bencana pada Sabtu, 26 Oktober 2024, menyatakan bahwa curah hujan luar biasa yang dibawa badai ini menghambat upaya pengendalian banjir di daerah-daerah yang terdampak Trami.

“Volume airnya sangat besar. Tantangan terbesar kami adalah masih banyak wilayah yang tergenang dan bahkan truk besar pun sulit menjangkau daerah tersebut,” ungkap Marcos kepada media.

Sejak Jumat, 25 Oktober, pemerintah Filipina telah menutup sekolah dan kantor-kantor pemerintahan demi keselamatan warga di Pulau Luzon, dan menghentikan layanan feri antar pulau yang membuat ribuan orang tertahan.

Setiap tahun, sekitar 20 badai besar melanda Filipina, negara kepulauan di Asia Tenggara yang terletak di antara Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan.

Pada 2013, Topan Haiyan yang termasuk siklon terkuat yang pernah tercatat, menewaskan lebih dari 7.300 orang dan menghancurkan banyak desa di Filipina.

Komentar