Badai Trump Masih Berlanjut, Dolar AS Kokoh di Kisaran Rp16.200

JurnalPatroliNews – AS – Tekanan terhadap pasar keuangan global kembali meningkat, dengan nilai tukar Dolar AS terus menunjukkan dominasinya.

Kebijakan Presiden AS Donald Trump yang dinilai agresif dalam menaikkan tarif impor telah memicu kekhawatiran terhadap potensi inflasi, mendorong para pemimpin Federal Reserve (The Fed) untuk mengurangi langkah penurunan suku bunga mereka.

Hasil pertemuan The Fed pada Desember 2024 menunjukkan sikap hati-hati. Target pemangkasan suku bunga sepanjang 2025 direvisi menjadi hanya dua kali, turun dari rencana awal sebanyak empat kali.

Kebijakan ini dianggap sebagai sinyal kurangnya kepercayaan diri The Fed dalam menghadapi dampak kebijakan ekonomi Trump.

Rilis data ini memperburuk sentimen pelaku pasar, yang sebelumnya sudah terguncang oleh laporan kenaikan Indeks Harga berdasarkan data PMI. Akibatnya, investor terus mengalihkan dana mereka ke aset berbasis Dolar AS, membuat Indeks Dolar AS bertahan di level tertingginya.

Di sisi lain, mata uang utama dunia terus mengalami tekanan. Hal ini berdampak langsung pada sesi perdagangan di kawasan Asia, di mana mayoritas mata uang regional terjebak dalam tren pelemahan.

Peso Filipina dan Rupee India sempat menunjukkan kekuatan moderat, namun akhirnya kembali tertekan ke zona merah.

Komentar