JurnalPatroliNews – AS – Serikat pekerja Boeing di Washington, AS, telah memutuskan untuk menggelar aksi mogok kerja. Keputusan ini diambil pada hari Rabu ketika sekitar 30.000 pekerja yang terlibat dalam produksi Boeing 737 MAX dan pesawat jet lainnya, berkumpul di T-Mobile Park Seattle untuk memberikan suara.
Sebanyak 99% karyawan memberikan dukungan terhadap protes ini, menuntut kenaikan gaji sebesar 40% selama 16 tahun. Tuntutan ini semakin menambah beban Boeing di tengah berbagai skandal yang menyebabkan rivalnya, Airbus, lebih unggul dalam pemesanan pesawat.
“Pekerjaan kita, warisan kita, dan reputasi kita sedang dipertaruhkan saat ini,” ujar Jon Holden, Presiden Asosiasi Internasional Ahli Mesin dan Pekerja Dirgantara (IAM), yang mewakili pekerja Boeing, sebagaimana dikutip Reuters pada Kamis (18/7/2024).
“Keputusan buruk di tingkat eksekutif Boeing membahayakan mata pencaharian kami,” tambahnya.
IAM menegaskan bahwa tantangan finansial dan produksi yang dihadapi Boeing tidak akan menghentikan pekerja untuk bernegosiasi. Holden menekankan bahwa komite telah menyampaikan pesan yang kuat.
Boeing memiliki lebih dari 66.000 karyawan yang tinggal dan bekerja di negara bagian Washington. Pabrik utama Boeing di Washington, Everett Paine Field, merupakan kompleks bangunan dengan satu atap terbesar di dunia seluas 39,8 hektar, yang memproduksi 737 MAX, 777, dan 787.
Komentar