JurnalPatroliNews – AS – Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengungkapkan bahwa kasus infeksi bakteri E. coli terkait dengan burger Quarter Pounder McDonald’s meningkat menjadi 75 kasus, dari sebelumnya 49 kasus.
Dari 61 orang yang diketahui riwayat kesehatannya, sebanyak 22 di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit, dengan dua pasien mengalami sindrom hemolitik uremik kondisi parah yang berpotensi menyebabkan gagal ginjal. Satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat wabah ini.
Bakteri E. coli O157 yang memicu wabah ini diketahui dapat menyebabkan penyakit serius, terutama pada anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Mengutip laporan dari Reuters, McDonald’s sempat menghentikan sementara penyajian menu Quarter Pounder di sekitar 2.800 dari total 14.000 restoran yang terpengaruh di seluruh AS.
Investigasi awal dari FDA dan McDonald’s menunjukkan bahwa sumber bakteri mungkin berasal dari bawang tipis yang dipasok oleh Taylor Farms.
Sebagai tindakan pencegahan, McDonald’s melakukan penarikan sukarela terhadap stok bawang yang berpotensi tercemar, dan Taylor Farms juga menarik sejumlah batch bawang dari fasilitas produksinya di Colorado.
McDonald’s menyatakan pada Jumat (25/10/2024) bahwa bawang dari fasilitas tersebut telah disebarkan ke sekitar 900 restorannya di Colorado, Kansas, Wyoming, dan wilayah sekitarnya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa wabah ini telah menyebar ke beberapa negara bagian, termasuk Colorado, Kansas, Utah, Wyoming, Iowa, Missouri, Montana, Nebraska, New Mexico, Oregon, Wisconsin, Washington, dan Michigan. Colorado menjadi negara bagian dengan kasus terbanyak, yaitu 26 kasus.
Selain bawang, Departemen Pertanian AS juga sedang menguji sampel daging sapi dari burger yang dicurigai sebagai sumber tambahan bakteri E. coli. Meski demikian, CDC menyebutkan risiko bagi masyarakat saat ini cukup rendah berkat upaya penarikan bahan yang dilakukan oleh McDonald’s dan Taylor Farms.
Bukan hanya McDonald’s, jaringan restoran cepat saji lain seperti Yum Brands (pemilik Taco Bell) dan Burger King yang dioperasikan oleh Restaurant Brands juga menarik bawang segar dari menu mereka karena memiliki pemasok yang sama, Taylor Farms.
Akibatnya, saham McDonald’s mengalami penurunan sekitar 3% pada penutupan perdagangan Jumat. Analis BTIG, Peter Saleh, menyatakan keprihatinannya bahwa dampak negatif dari insiden ini dapat terus berlanjut dalam jangka pendek.
Komentar