Presiden baru Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang mulai menjabat pada Mei, telah berjanji untuk meningkatkan kerja sama keamanan trilateral dengan Amerika Serikat dan Jepang untuk lebih melawan ancaman senjata yang berkembang dari Korea Utara.
Latihan tersebut melibatkan kapal induk USS Ronald Reagan, kapal penjelajah peluru kendali berbobot 9.800 ton USS Chancellorsville, kapal perusak yang dilengkapi Aegis seberat 6.900 ton, USS Barry, kapal perusak Korea Selatan seberat 4.400 ton, Munmu the Great, dan kapal tanker Asahi seberat 5.100 ton dari Jepang kapal perang lainnya.
Latihan itu dilakukan beberapa hari setelah sebuah think tank yang berbasis di AS mengatakan Korea Utara mungkin bersiap untuk meluncurkan kapal selam baru yang diyakini mampu menembakkan rudal balistik, mengutip citra satelit komersial.
Militer Korea Selatan juga telah mendeteksi tanda-tanda bahwa negara yang terisolasi itu mungkin bersiap-siap untuk tes SLBM, kantor berita Yonhap melaporkan pada Sabtu (1/10/2022).
Seorang juru bicara militer menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut tetapi mengatakan pihaknya memantau dengan cermat pangkalan dan kegiatan kapal selam Korea Utara.
Korea Selatan dan sekutunya juga khawatir bahwa Korea Utara akan melakukan uji coba nuklir – yang akan menjadi yang ketujuh sejak 2006 dan yang pertama sejak 2017.
Anggota parlemen Korea Selatan yang diberi pengarahan oleh agen mata-mata negara itu mengatakan pada hari Rabu bahwa Korea Utara telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir dan kemungkinan jendela untuk melaksanakannya bisa terjadi antara 16 Oktober dan 7 November.
Komentar