JurnalPatroliNews – Sao Paulo – Para menteri keuangan dunia di forum G20 membuat deklarasi bersama pada Jumat (26/7) di Sao Paulo, Brasil, yang menunjukkan komitmen mereka untuk meningkatkan efektivitas penarikan pajak dari individu terkaya di dunia.
Dalam pertemuan ini, para menteri keuangan dan bankir sentral dari 20 negara ekonomi utama sepakat mengenai perlunya perpajakan yang adil bagi “individu dengan kekayaan bersih sangat tinggi”. Hal ini tertuang dalam komunike bersama mereka serta deklarasi terpisah mengenai kerja sama pajak internasional.
“Kami akan bekerja sama untuk memastikan bahwa individu dengan kekayaan bersih sangat tinggi dikenai pajak secara efektif,” bunyi draf akhir deklarasi menteri G20 di Rio de Janeiro, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
Namun, muncul perdebatan tentang apakah komitmen tersebut akan dibahas di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau melalui Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, menyatakan kepada Reuters bahwa OECD, yang telah memimpin negosiasi kesepakatan pajak perusahaan global, lebih mampu menangani pembicaraan tersebut.
“Kami tidak ingin ini dialihkan ke PBB,” kata Yellen, menambahkan bahwa OECD adalah organisasi berbasis konsensus. “Kami telah membuat banyak kemajuan, dan PBB tidak memiliki keahlian teknis untuk melakukannya.”
Pejabat Kementerian Keuangan Brasil, Guilherme Mello, menyatakan bahwa Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Kerja Sama Pajak Internasional merupakan kemenangan bagi negara-negara berkembang yang sebagian besar bukan anggota OECD.
Namun, Mello mengakui legitimasi kedua forum tersebut dan menyebut diskusi tentang cara efektif mengenakan pajak kepada orang-orang super kaya sebagai kemajuan, terlepas dari forum mana yang digunakan.
“Bentuknya akan tergantung pada banyaknya dialog yang akan diadakan,” tambahnya.
Meskipun demikian, banyak pengamat tetap skeptis tentang keberhasilan “pajak miliarder” global yang menargetkan kekayaan terbesar di dunia.
Komentar