Gara-gara Perubahan Iklim, Banjir New York Jadi “New Normal”

JurnalPatroliNews – New York – Hujan lebat yang memicu banjir di New York City, Amerika Serikat (AS) menjadi dampak nyata dari perubahan iklim. Kondisi ini juga kemungkinan merupakan “new normal” atau normal baru bagi kota metropolitan itu.

Begitu yang disampaikan oleh Gubernur New York, Kathy Hochul dalam pidatonya pada Sabtu (30/9).

“Tentu saja kita tahu, ini adalah akibat dari perubahan iklim. Sayangnya ini adalah hal yang harus kita harapkan sebagai keadaan normal yang baru,” ujarnya, seperti dimuat Reuters.

Hochul kemudian memperingatkan banjir yang “mengancam jiwa” dan mengumumkan keadaan darurat di New York City, Long Island, dan Lembah Hudson.

Dengan keadaan darurat, maka memungkinkan alokasi sumber daya lebih cepat untuk menangani krisis, akan tetap berlaku selama enam hari ke depan.

Dia juga memuji tanggapan pihak berwenang dan mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan meskipun terjadi hujan lebat.

Banjir telah menyebabkan gangguan besar pada sistem kereta bawah tanah New York dan layanan kereta komuter Metro Utara.

Beberapa jalur kereta bawah tanah ditangguhkan seluruhnya, dan banyak stasiun ditutup. Beberapa rute bus melambat hingga membuat penumpang terjebak selama berjam-jam. Para pejabat memperingatkan beberapa warga New York untuk menghindari perjalanan kecuali mereka melarikan diri dari daerah banjir. 

Komentar