IMF Akan Pangkas Biaya Pinjaman Hingga 1,2 Miliar Dolar AS per Tahun

JurnalPatroliNews – Jakarta – Dana Moneter Internasional (IMF) telah menyetujui pengurangan biaya pinjaman yang dibebankan kepada anggotanya sebesar 1,2 miliar Dolar AS per tahun.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 11 Oktober 2024.

“Langkah-langkah yang disetujui akan menurunkan biaya pinjaman IMF bagi para anggotanya hingga 36 persen, atau sekitar 1,2 miliar Dolar AS per tahun,” kata Georgieva, seperti dimuat Reuters.

“Jumlah negara yang dikenai biaya tambahan pada tahun fiskal 2026 diperkirakan akan turun dari 20 menjadi 13,” sambungnya.

Langkah ini diambil setelah IMF melakukan tinjauan atas kebijakan biaya pinjaman dan biaya tambahan, yang terakhir kali dilakukan pada tahun 2016. Kenaikan suku bunga global belakangan ini telah menyebabkan peningkatan biaya pinjaman, mendorong IMF untuk merevisi kebijakan tersebut.

Dalam skemanya, IMF biasanya membebankan bunga standar kepada para peminjam, ditambah dengan biaya tambahan untuk pinjaman yang melampaui batas tertentu, baik dalam jumlah maupun durasi. Selain itu, ada pula biaya komitmen untuk langkah-langkah kehati-hatian.

Perubahan kebijakan baru ini akan menurunkan biaya bunga tambahan di atas suku bunga dana, serta menaikkan ambang batas jumlah dan durasi pinjaman sebelum biaya tambahan dikenakan. Ambang batas biaya komitmen juga akan disesuaikan ke atas.

IMF mengatakan biaya di atas suku bunga dana akan diturunkan, sementara ambang batas jumlah dan durasi akan meningkat, demikian pula ambang batas biaya komitmen.

“Meskipun mengalami penurunan yang signifikan, biaya dan biaya tambahan tetap menjadi bagian penting dari kerangka kerja sama pengelolaan risiko dan pinjaman kooperatif IMF, di mana semua anggota memberikan kontribusi dan semua dapat memperoleh manfaat dari dukungan saat dibutuhkan,” kata Georgieva.

Perubahan kebijakan ini dijadwalkan mulai berlaku pada 1 November 2024. Berdasarkan penelitian dari Pusat Kebijakan Pembangunan Global Universitas Boston, lima negara yang membayar biaya tambahan tertinggi saat ini adalah Ukraina, Mesir, Argentina, Ekuador, dan Pakistan.

Dengan adanya kebijakan baru ini, Argentina yang menjadi negara peminjam terbesar IMF, diperkirakan akan menghemat lebih dari 3 miliar Dolar AS, menurut Menteri Keuangan Argentina, Pablo Quirno.

Komentar