JurnalPatroliNews – Turki – Tingkat inflasi tahunan Turki mencapai 48,6% pada Oktober 2024, mencatatkan penurunan signifikan setelah berbagai upaya keras dari pemerintah Ankara untuk mengendalikan kenaikan harga konsumen.
Menurut AFP, angka ini menunjukkan penurunan inflasi untuk bulan kelima berturut-turut, serta menjadi level terendah sejak Juli 2023. Penurunan inflasi terjadi di beberapa sektor, terutama pada perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar yang turun ke 89,39% dari 97,87% pada bulan September.
Sektor transportasi juga mengalami penurunan inflasi menjadi 26,14% dari 26,60%. Di samping itu, perabotan dan peralatan rumah tangga mencatat inflasi 39,22%, sedikit menurun dari sebelumnya 40,29%.
Namun, inflasi di sektor makanan dan minuman non-alkohol meningkat, mencapai 45,28% dari 43,72% bulan sebelumnya. Sementara itu, inflasi inti turun menjadi 47,75%, terendah sejak Juni 2023, dibandingkan 49,10% pada bulan September.
Secara bulanan, indeks harga konsumen (CPI) berada di 2,88%, sedikit melambat dari kenaikan 2,97% pada bulan sebelumnya.
Bank sentral Turki (CBRT) mulai meningkatkan suku bunga tahun lalu untuk menahan kenaikan harga, mengikuti perubahan sikap Presiden Recep Tayyip Erdogan yang kini mendukung kebijakan moneter konvensional.
Pada September, CBRT mempertahankan suku bunga utama tetap stabil di 50% selama enam bulan berturut-turut.
Ekonom di Capital Economics, Nicholas Farr, menyatakan bahwa penurunan inflasi yang lebih kecil dari perkiraan pada Oktober kemungkinan akan menggagalkan harapan untuk pelonggaran moneter dalam waktu dekat.
“Risiko kini tampaknya mengarah pada penundaan pemotongan suku bunga, yang mungkin lebih lambat dari perkiraan awal kami untuk kuartal pertama tahun depan,” ujarnya.
Komentar