JurnalPatroliNews – Jakarta –Â Di tengah memburuknya hubungan antara Berlin dan Washington, pemerintah Jerman dikabarkan sedang menimbang opsi untuk memulangkan sebagian besar cadangan emas mereka yang kini disimpan di Amerika Serikat.
Sebanyak 1.200 ton emas milik Jerman saat ini tersimpan aman di brankas bawah tanah milik Federal Reserve di New York. Jumlah ini mewakili sekitar sepertiga dari total cadangan emas negara tersebut yang mencapai 3.374 ton—salah satu yang terbesar secara global.
Menurut laporan TRT World pada Kamis (10/4/2025), hampir separuh emas Jerman memang disimpan di luar negeri, tersebar di Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Langkah itu awalnya diambil sebagai bentuk diversifikasi dan strategi pengamanan sejak era Perang Dingin.
Namun, suara-suara dari dalam pemerintahan Jerman kini mulai mempertanyakan kebijakan tersebut. Politisi dari partai CDU, Christian Wanderwitz, menyuarakan keprihatinan terkait keberadaan emas nasional di luar negeri.
“Pemerintah harus rutin mengevaluasi penempatan cadangan emas, bahkan jika perlu memulangkannya,” ujar Wanderwitz kepada surat kabar The Telegraph.
Sejarah mencatat, emas tersebut diperoleh dari hasil surplus perdagangan luar negeri yang kemudian dikonversi ke dalam bentuk logam mulia berdasarkan sistem Bretton Woods. Menyimpannya di luar negeri dulu dianggap sebagai langkah strategis jika sewaktu-waktu Jerman kembali berada dalam zona konflik militer.
Selain sebagai simbol kekayaan nasional, cadangan emas di AS juga menjadi “jembatan cepat” untuk mengakses likuiditas dalam Dolar, jika sewaktu-waktu Jerman membutuhkan aliran dana saat krisis.
Kini, dengan tensi geopolitik yang meningkat dan sentimen publik yang makin kritis terhadap dominasi AS, pemerintah Jerman disebut tengah membuka kembali diskusi soal masa depan aset strategis ini.
Komentar