Aksi protes berlanjut rusuh
https://www.bbc.com/ws/av-embeds/cps/indonesia/dunia-59159608/p0b5f600/idKeterangan video,
Demo berlanjut rusuh di Belanda
Sementara itu, beberapa negara Eropa dilanda protes warga yang marah terhadap pembatasan yang lebih ketat dan berlanjut dengan aksi kekerasan selama akhir pekan lalu.
Di ibu kota Belgia, Brussels, para demonstran bentrok dengan polisi setelah puluhan ribu orang berdemo melalui pusat kota.
Para pemrotes rata-rata menolak syarat sudah divaksin bagi yang ingin masuk ke kafe, restoran, dan tempat-tempat hiburan.
Sedangkan di Belanda, kerusuhan sudah berlangsung selama tiga malam berturut-turut dan belasan orang sudah ditangkap.
Ribuan demonstran juga turun ke jalan-jalan di ibukota Kroasia Zagreb pada hari Sabtu, sementara di Denmark sekitar 1.000 orang di Kopenhagen memprotes rencana pemerintah untuk memerintahkan pekerja sektor publik divaksinasi sebagai syarat masuk ke tempat kerja.
Bagaimana Eropa bisa jadi episenter pandemi?
Sebelumnya WHO dua pekan lalu memperingatkan Eropa kembali menjadi “episenter” pandemi virus corona ketika kasus-kasus melonjak di kawasan itu.
Dalam jumpa pers, Direktur WHO untuk Eropa, Hans Kluge, mengatakan kemungkinan jumlah kematian di wilayah itu bisa mencapai setengah juta jiwa lagi sampai Februari nanti.
Dia menyalahkan pemberian vaksin yang tidak mencukupi sebagai faktor penyebab di balik kenaikan angka kasus.
“Kita harus ubah taktik kita, dari bereaksi terhadap lonjakan Covid-19 menjadi mencegahnya sejak awal,” katanya.
Proses vaksinasi melambat di seluruh benua dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara sekitar 80% orang-orang di Spanyol sudah vaksin dua kali, jumlah itu lebih rendah di Prancis dan Jerman – masing-masing 68% dan 66% – dan masih lebih rendah di beberapa negara Eropa tengah dan timur.
Hanya 32% orang-orang Rusia yang divaksinasi penuh pada Oktober 2021.
Kluge juga menyalahkan pelonggaran langkah-langkah penanganan kesehatan masyarakat, sehingga meningkatkan penularan infeksi di wilayah Eropa, yang mencakup 53 negara, termasuk beberapa wilayah di Asia Tengah.
Sejauh ini WHO telah mencatat 1,4 juta kematian di seluruh wilayah Eropa.
Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan selama empat minggu terakhir kasus di seluruh Eropa telah melonjak lebih dari 55%, meskipun ada “pasokan vaksin dan alat yang cukup”.
Dan rekannya, Dr Mike Ryan mengatakan pengalaman Eropa merupakan “tembakan peringatan bagi dunia”.
Komentar