JurnalPatroliNews – Riyadh,- Aksi brutal Militer Israel yang memborbardir warga sipil Gaza yang mengantre makanan, membuat Arab Saudi Murka.
Hal itu disampaikan Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Luar Negeri Riyadh, pada Jumat (1/3/24).
“Kami menentang pelanggaran hukum humaniter internasional dari pihak mana pun dan dalam keadaan apa pun,” tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri itu, dikutip Al Jazeera.
Dilaporkan sebelumnya, Pasukan Israel menembaki warga Gaza, kantong Palestina, yang menyerbu truk makanan saat bantuan diberikan, Kamis waktu setempat. Peristiwa tersebut, menyebabkan lebih dari 100 orang tewas.
Sementara, menurut AFP, militer Israel (IDF) memberondong warga dengan senjata, ketika ribuan orang putus asa dan lapar mengepung konvoi 38 truk bantuan. Ini menyebabkan puluhan terluka, termasuk beberapa orang tertabrak truk.
Berdasarkan update Kementerian Kesehatan Jumat (1/3/24), sedikitnya 112 orang tewas dan 750 luka-luka. Kejadian ini, semakin menambah jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel, setelah sebelumnya kemarin resmi mencapai 30.000 jiwa.
“Kekerasan terjadi ketika ribuan orang bergegas menuju truk bantuan di bundaran Nabulsi barat kota,” ucap seorang saksi.
“Tentara menembaki kerumunan saat orang-orang terlalu berdekatan,” lanjutnya.
Tak hanya Saudi, beberapa Negara Dunia juga menunjukan kemarahannya, atas tindakan Israel yang dinilai melanggar Hukum Kemanusiaan.
Prancis mengecam keras ‘pembantaian Israel’ dan mengatakan peristiwa itu tidak dapat dibenarkan terhadap warga sipil.
Selaras, Josep Borrell, Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa (UE), ikut mengutuk serangan dan menyebutnya sebagai “pembantaian”.
Ditempat terpisah, Joe Biden, Presiden Amerika Serikat (AS), mengaku, Washington sedang memeriksa “dua versi yang saling bertentangan” mengenai hal itu.
Komentar