JurnalPatroliNews – Jakarta – Hampir seluruh negara bagian di Amerika Serikat, kecuali Alaska dan Kentucky, sedang dilanda kekeringan, sebuah kondisi yang dilaporkan oleh US Drought Monitor sebagai yang paling parah dalam sejarah.
Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 45% wilayah AS dan Puerto Rico terpengaruh oleh kekeringan pada minggu ini, dengan sekitar 54% dari total area 48 negara bagian yang bersebelahan mengalami kondisi serupa.
Meskipun musim gugur sudah dimulai dan suhu ekstrem yang tercatat sepanjang musim panas mulai mereda, kekeringan justru semakin memburuk.
Sekitar 150 juta orang di seluruh AS, termasuk hampir 150 juta penduduk di 48 negara bagian yang bersebelahan, kini terpapar dampak kekeringan angka yang melonjak lebih dari 30% sejak minggu lalu dan hampir 150% dibandingkan dengan bulan lalu.
Tak hanya manusia, dampak kekeringan juga menyentuh sektor pertanian, dengan lebih dari 318 juta hektar lahan pertanian terdampak, meningkat 57% dibandingkan bulan sebelumnya.
Kekeringan ini tidak hanya disebabkan oleh berkurangnya curah hujan, tetapi juga dipicu oleh suhu yang lebih panas dari biasanya, yang mempercepat penguapan kelembapan dari tanah dan atmosfer.
Dr. Lifeng Luo, seorang profesor ilmu lingkungan di Universitas Negeri Michigan, menjelaskan bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan kondisi ekstrem yang bertolak belakang.
Hujan lebat, misalnya, bisa menyebabkan limpasan air yang tidak dapat diserap dengan baik oleh tanah, meningkatkan risiko banjir.
Berbagai pihak di tingkat kota dan negara bagian, termasuk Wali Kota New York City Eric Adams, telah mencoba berbagai upaya untuk mengurangi penggunaan air.
Namun, menurut Dr. Luo, dampak kebijakan seperti mengurangi waktu mandi dan menyiram tanaman hanya memberikan efek yang sangat kecil dalam mengatasi kekeringan.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Kekeringan Terpadu Nasional, peningkatan kekeringan akan memperburuk ketergantungan wilayah terhadap air tanah, yang menyuplai lebih dari 40% kebutuhan air untuk pertanian dan kebutuhan rumah tangga di AS.
Pemompaan air tanah yang berlebihan selama periode kekeringan dapat mengancam ketersediaan air ini di masa depan.
Kekeringan juga berdampak pada sektor transportasi, khususnya pelabuhan dan jalur air yang semakin terhambat akibat penurunan permukaan air di sungai.
Hal ini menyebabkan terbatasnya kapasitas pengangkutan kargo dan meningkatkan biaya logistik.
Di California, kekeringan yang berkepanjangan menyebabkan kerugian sebesar $1,7 miliar dalam sektor pertanian pada tahun 2022.
Komentar