JurnalPatroliNews – Washington – Israel tak habis-habisnya melancarkan serangan ke Gaza. Amerika Serikat (AS) meminta Israel melindungi warga sipil Gaza yang tidak bersalah.
Dilansir AFP, Senin (30/10/2023), Israel telah mengintensifkan operasi udara dan darat terhadap Hamas menyusul serangan oleh Hamas ke Israel awal Oktober lalu.
Sejak serangan Oktober lalu, lebih dari 8.000 warga Palestina terbunuh karena serangan balasan Israel yang tiada henti. Setengah dari para korban yakni anak-anak, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
PBB memperingatkan bahwa “ketertiban sipil” mulai runtuh di Gaza setelah ribuan orang menggeledah gudang makanan di sana. Mereka mengambil gandum, tepung, dan persediaan lainnya.
Pertumpahan darah tersebut membuat Joe Biden memperingatkan Israel bahwa mereka harus melindungi warga sipil.
Israel harus “dengan cara yang konsisten dengan hukum kemanusiaan internasional yang memprioritaskan perlindungan warga sipil,” kata Biden kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui panggilan telepon, kata Gedung Putih.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan bahwa Israel “harus mengambil segala cara yang mungkin tersedia bagi mereka untuk membedakan antara Hamas, yang merupakan target militer yang sah – dan warga sipil, yang bukan,” lanjutnya,, dikutip CNN.
Biden juga berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Kedua pemimpin tersebut “berkomitmen untuk mempercepat dan meningkatkan bantuan yang mengalir ke Gaza secara signifikan mulai hari ini,” menurut pernyataan dari Gedung Putih.
Komentar