Kota Christchurch di Selandia Baru Putus Kontrak Penyihir Resmi, Sempat Digaji Hampir Rp160 Juta Per Tahun

Channell sendiri berkomentar, pemkot tak memperpanjang kontrak “karena dia dianggap tak lagi cocok dengan atmosfer Christchurch”.

“Ini mengisyaratkan bahwa saya ini tua dan membosankan … tapi di Christchurch ini tak ada yang seperti saya,” kata Channell seperti dikutip The Guardian.

“Tipikal birokrat … semua orang suka dengan saya, tak ada yang suka dengan mereka,” katanya.

Total gaji yang ia terima sejak menjadi ahli sihir resmi di Christchurch sekitar Rp5 miliar dan klausul khusus yang menjamin gajinya bebas pajak.

Situs daringnya menyebutkan bahwa ia memilki surat izin mengemudi dengan nama The Wizard, Si Tukang Sihir.

Di pusat kota, ia menempatkan dirinya sebagai tujuan wisata.

Ia juga pernah melakukan ritual minta hujan di Selandia Baru dan Australia saat kedua negara ini dilanda musim kering berkepanjangan.

Saat ditanya apakah sekarang ia akan merapal mantra agar kota Christchurch dilanda malapetaka, Channell mengatakan ia lebih memilih mengirim doa-doa kebaikan.

“Saya ingin anak-anak mimpi indah, selalu sehat … dan berharap agar para birokrat lebih humanis,” katanya.

Komentar