JurnalPatroliNews – India – India akan menggelar Latihan Maritim Malabar 2024 pada tanggal 8 Oktober di Visakhapatnam. Latihan itu akan diikuti negara-negara Quad, yang meliputi Australia, Jepang, dan AS.
Latihan ini akan berlangsung dalam dua tahap, dengan tahap pertama dilaksanakan di Pelabuhan Visakhapatnam, diikuti oleh latihan laut di kemudian hari.
Pada 9 Oktober, “Hari Pengunjung Terhormat” akan digelar, dihadiri oleh perwakilan dari keempat negara. Wakil Laksamana Rajesh Pendharkar, Komandan Komando Angkatan Laut Timur, dijadwalkan akan menjadi tuan rumah bersama para delegasi senior.
Sebagai bagian dari tahap Pelabuhan, latihan ini juga akan menggelar konferensi pers bersama yang akan dipimpin oleh kepala delegasi dari semua negara yang berpartisipasi.
Latihan Malabar pertama kali diadakan pada tahun 1992 sebagai latihan bilateral antara Angkatan Laut Amerika Serikat dan India. Sejak itu, Malabar berkembang menjadi salah satu latihan maritim multilateral terbesar, dengan tujuan memperkuat interoperabilitas, meningkatkan saling pengertian, serta mengatasi tantangan di kawasan Indo-Pasifik dan Samudra Hindia.
Latihan kali ini akan melibatkan berbagai aset angkatan laut India, termasuk kapal perusak berpeluru kendali, fregat multiguna, kapal selam, pesawat pengintai maritim, jet tempur, dan helikopter.
Australia akan mengirimkan HMAS Stuart, sebuah fregat kelas Anzac yang dilengkapi helikopter MH-60R serta pesawat patroli maritim P8. Dari Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Dewey, kapal perusak kelas Arleigh Burke, akan ambil bagian bersama helikopter dan pesawat patroli P8. Sementara itu, Jepang akan mengerahkan JS Ariake, kapal perusak kelas Murasame.
Latihan ini juga akan melibatkan pasukan khusus dari semua negara peserta, menambah dimensi baru dalam kerja sama operasional.
Fokus utama Malabar 2024 adalah memperkuat kemampuan operasional dan kerja sama antarnegara melalui berbagai latihan yang meliputi operasi permukaan, udara, dan peperangan antikapal selam. Akan ada juga diskusi tentang operasi khusus dan pertukaran pengetahuan teknis melalui Program Pertukaran Pakar Subjek (SMEE).
Latihan ini diperkirakan akan menjadi salah satu yang paling komprehensif dalam sejarah Malabar, dengan skenario operasional yang lebih kompleks dan penekanan kuat pada kewaspadaan situasional di wilayah maritim.
Komentar