Latihan Militer China di Sekitar Taiwan Resmi Berakhir

JurnalPatroliNews – China – Militer China telah menyelesaikan latihan militer selama dua hari di sekitar wilayah Taiwan.

Mengutip laporan dari Hurriyet News pada Sabtu (25/5), latihan yang dinamakan “Pedang Bersama 2024” ini resmi berakhir setelah China mensimulasikan serangan menggunakan ratusan jet tempur dan kapal perang di sekitar Taiwan.

“Latihan dimulai pada Kamis pagi, ketika pesawat dan kapal angkatan laut mengepung Taiwan untuk mensimulasikan serangan terhadap target strategis,” lapor stasiun televisi negara CCTV.

Latihan ini dimulai tiga hari setelah pelantikan Presiden baru Taiwan Lai Ching-te, yang dalam pidatonya dikecam oleh China sebagai pengakuan kemerdekaan Taiwan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, menyatakan pada Jumat bahwa pidato Lai telah membuat Taiwan berada dalam situasi yang berbahaya.

“Setiap kali kemerdekaan Taiwan memprovokasi kami, kami akan memperkuat tindakan kami, hingga reunifikasi penuh tercapai,” ujarnya.

Taiwan telah memiliki pemerintahan sendiri sejak 1949, ketika kaum nasionalis melarikan diri ke pulau tersebut setelah kalah dari Partai Komunis China dalam perang saudara. Namun, Beijing tetap menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, sehingga terus meningkatkan tekanan dengan latihan militer besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir.

“Latihan ini dirancang untuk mensimulasikan serangan yang menargetkan pemimpin Taiwan serta pelabuhan dan bandara guna memutus ‘pembuluh darah’ pulau itu,” kata seorang analis militer China kepada media pemerintah.

Pemerintah Taiwan mengutuk latihan militer China ini, menyebutnya sebagai ancaman terhadap keamanan nasional dan stabilitas regional.

“Provokasi sepihak China baru-baru ini tidak hanya merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, tetapi juga merupakan tantangan terhadap tatanan internasional,” kata juru bicara Kantor Kepresidenan Taiwan, Karen Kuo.

Komentar