JurnalPatroliNews – Lebanon – Pemerintah Lebanon yang dipimpin oleh Perdana Menteri sementara, Najib Mikati, telah mengumumkan kesiapan negaranya untuk mengerahkan pasukan militer ke wilayah perbatasan selatan.
Langkah ini diambil sebagai respons atas meningkatnya ketegangan antara Hizbullah dan Israel, dan dilakukan berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
“Lebanon siap mengirim tentaranya ke wilayah selatan dengan berkoordinasi dengan misi penjaga perdamaian PBB (UNIFIL),” kata Mikati setelah pertemuan dengan Ketua Parlemen, Nabih Berri, di Beirut, seperti dimuat Middle East Monitor pada Selasa (1/10).
Resolusi PBB 1701, yang diadopsi pada 11 Agustus 2006, menyerukan penghentian total aksi militer antara Lebanon dan Israel. Resolusi tersebut juga menetapkan zona demiliterisasi antara Garis Biru, yang merupakan batas antara Lebanon dan Israel, hingga Sungai Litani. Dalam wilayah tersebut, hanya pasukan Lebanon dan UNIFIL yang diizinkan memiliki persenjataan dan perlengkapan militer.
Dalam pembahasannya dengan Berri, Mikati juga menyoroti beberapa masalah internal yang mendesak, termasuk krisis pengungsi yang terus berkembang.
Komentar