JurnalPatroliNews – Beirut — Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap target kelompok Hizbullah di wilayah Lebanon timur dan selatan. Tel Aviv mengklaim bahwa serangan ini menghantam lokasi peluncuran roket Hizbullah serta rute penyelundupan senjata di sepanjang perbatasan dengan Suriah.
Serangan ini semakin meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, terutama dengan gencatan senjata yang telah berjalan sejak November tahun lalu.
Menurut laporan terbaru kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), pesawat tempur Israel menyerang area pinggiran Janta di Baalbek, wilayah timur Lebanon, serta kawasan dekat Nabatiyeh di bagian selatan negara itu. Meski demikian, NNA tidak menyebutkan apakah serangan tersebut menyebabkan korban jiwa atau luka-luka.
Konteks Ketegangan
Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, yang dimediasi oleh beberapa pihak internasional, mulai berlaku pada 27 November 2024. Namun, perjanjian tersebut kini berada dalam tekanan besar akibat intensitas serangan udara Israel dan aktivitas militer Hizbullah di wilayah perbatasan. Gencatan senjata tersebut dijadwalkan akan berakhir pada akhir Januari 2025, kecuali ada kesepakatan baru untuk memperpanjangnya.
Selain itu, ketegangan ini turut diperburuk oleh dukungan Iran terhadap Hizbullah, yang oleh Israel dianggap sebagai ancaman strategis di kawasan. Analis regional memperkirakan bahwa situasi ini berpotensi memicu konflik berskala lebih besar jika tidak segera diredam melalui diplomasi internasional.
Komentar