JurnalPatroliNews – Kyiv, – Kyrylo Budanov, Kepala Intelijen Militer Ukraina, menilai, situasi di garis depan Ukraina yang kemungkinan akan terus memburuk.
Menurut Budanov, hal itu disebabkan, pasukan Ukraina kalah dalam jumlah persenjataan untuk menahan pasukan Rusia, yang telah menguasai wilayah dalam beberapa bulan terakhir.
“Menurut kami, situasi yang agak sulit menanti kami dalam waktu dekat,” ujar Budanov dalam wawancara dengan BBC, dikutip AFP.
“Tetapi ini bukan bencana besar, dan kita perlu memahaminya. Armagedon tidak akan terjadi, seperti yang dikatakan banyak orang saat ini,” katanya.
“Tetapi akan ada masalah mulai pertengahan Mei. Saya berbicara tentang front khususnya. Ini akan menjadi periode yang sulit pada pertengahan Mei, awal Juni,” tambahnya.
Diketahui, Rusia dalam beberapa pekan terakhir, secara rutin mengklaim kemajuan baru di Ukraina timur.
Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan, pasukannya telah merebut desa Novomykhailivka, sekitar 20 kilometer (12 mil) jauhnya dari Vugledar, yang coba direbut oleh pasukan Rusia.
Mereka, juga mengumumkan kemajuan lainnya di dekat kota timur Chasiv Yar pada akhir pekan. Menguasai kawasan strategis Chasiv Yar, bakal membuka jalan bagi Rusia menuju kota-kota penting lainnya di wilayah Donbas di Ukraina timur.
Volodymyr Zelensky, Presiden Ukraina, menuturkan, bahwa pasukan Rusia ingin merebut Chasiv Yar pada 9 Mei, ketika Kremlin memperingati kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia 2.
Ukraina, selama berbulan-bulan, telah berjuang mengatasi kekurangan amunisi yang kian meningkat. Namun, hal ini akan segara membaik dalam beberapa minggu mendatang. Pasalnya, Amerika Serikat (AS) telah menyetujui paket bantuan militer senilai US$61 miliar untuk membantu memerangi Rusia.
Komentar