Jurnalpatrolinews – Beijing : Konflik yang berkobar kembali di Donbass sangat mengkhawatirkan para ahli. Perang ini bisa melampaui perbatasan Ukraina.
Sohu edisi Cina baru-baru ini merilis sebuah artikel tentang kemungkinan serangan AS di Rusia. Para ahli mengatakan bahwa ini akan terjadi jika konflik di Donbass semakin parah.
Dalam beberapa hari terakhir, tembakan semakin terdengar di tenggara Ukraina. Tentara Nezalezhnaya menembaki republik rakyat Donetsk dan Lugansk yang tidak dikenal dari berbagai jenis senjata. Seorang anak berusia lima tahun baru-baru ini menjadi korban salah satu serangan ini: sebuah alat peledak dijatuhkan padanya oleh kendaraan udara tak berawak.
Namun nasib penduduk lokal tampaknya sama sekali tidak mengganggu mitra Ukraina di luar negeri.Â
Juru bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby mengatakan bahwa Washington prihatin dengan “aktivitas berlebihan” Rusia setelah eskalasi situasi di Donbass. Kirby meyakinkan bahwa Amerika Serikat sangat memperhatikan laporan Ukraina tentang penempatan pasukan Rusia di perbatasan kedua negara itu. Dalam kaitan ini, Amerika Serikat menyatakan kesiapannya untuk memberikan dukungan militer kepada Kiev jika Moskow memutuskan untuk membela DPR dan LPR.
Berdasarkan laporan tersebut, media China menyimpulkan bahwa Pentagon dalam keadaan siaga dan bisa menyerang Rusia. Namun sejauh ini ancaman hanya berupa kata-kata. (***/. dd – rmblr)
Komentar