Jurnalpatrolinews – Washington : Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa Pentagon akan meninjau pengerahan militer AS di seluruh dunia.Â
“Atas arahan Presiden, Departemen Oleh karena itu akan melakukan peninjauan postur kekuatan global terhadap jejak kaki, sumber daya, strategi, dan misi militer AS,” kata Austin dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam.
Dia menambahkan, peninjauan kehadiran militer AS di luar negeri akan dilakukan dengan berkonsultasi dengan sekutu.
“Kami akan berkonsultasi dengan sekutu dan mitra kami saat kami melakukan tinjauan ini,” kata Austin.
The Wall Street Journal melaporkan pekan lalu bahwa pemerintahan Biden mungkin merevisi jumlah pasukan di Afghanistan dan Irak, mencatat bahwa revisi tersebut mungkin naik atau turun. Menurut laporan itu, kontingen AS yang tersisa mungkin terlalu kecil untuk melakukan operasi kontra-terorisme dan melatih pasukan lokal. Namun, mengirim lebih banyak pasukan akan “berbahaya secara politik,” katanya.
Namun, Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengatakan bahwa pemerintah belum memutuskan postur militernya di Irak, atau Afghanistan.
Sebelum konfirmasi ke kantor, Austin mengatakan bahwa dia akan meninjau kehadiran pasukan AS di Timur Tengah untuk mengatasi tantangan – “termasuk dari China dan Rusia.” Dia juga mengatakan akan merevisi keputusan pemerintahan Trump untuk menarik sejumlah besar pasukan AS dari Jerman.
Pada hari Kamis, Presiden AS Joe Biden secara resmi mengumumkan bahwa AS menghentikan pemindahan pasukan AS dari Jerman.Â
Karena sebagian besar pilihan Biden untuk posisi kunci dalam pemerintahan adalah pejabat era Obama yang pernah bekerja dengannya, media dan ahli memperkirakan bahwa kebijakan luar negerinya akan menjadi pergeseran dari “penyeimbangan lepas pantai” Trump menjadi menyerupai era Obama, yang berarti kolektif. diplomasi dan intervensi militer.
Komentar