JurnalPatroliNews – Jakarta – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) melaporkan adanya kampanye negatif yang dilancarkan oleh kalangan muda, influencer, dan artis di India terhadap sawit Indonesia. Ketua Kompartemen Media Relation Gapki, Fenny Sofyan, menjelaskan bahwa kampanye ini menyebut produk sawit Indonesia tidak sehat. India, yang merupakan salah satu importir terbesar minyak kelapa sawit Indonesia, kini menghadapi gelombang penolakan dari kalangan muda dan selebritasnya.
“Dulu, kampanye negatif soal sawit biasanya berasal dari Eropa. Kini, India yang sangat bergantung pada sawit Indonesia juga mulai terpengaruh,” ujar Fenny dalam sebuah diskusi di Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta pada Kamis (4/7/2024).
Menurut Fenny, banyak selebriti dan kaum muda India yang menggunakan media sosial untuk menyuarakan bahwa minyak sawit Indonesia berbahaya bagi kesehatan. Kesadaran akan kesehatan ini meningkat sejak pandemi COVID-19, yang kemudian dimanfaatkan oleh para kampanye negatif sawit.
“Oleh karena itu, industri sawit dan pemerintah Indonesia tidak boleh berdiam diri. Gapki, bersama Malaysia Palm Oil Association dan CPOPC, telah memulai kampanye positif mengenai minyak sawit,” tambah Fenny.
Meskipun India mulai membangun perkebunan sawit sendiri untuk mengurangi ketergantungan impor, Fenny menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu khawatir karena India masih belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan minyak sawitnya sendiri. “Mereka hanya mencoba mengurangi risiko, namun tetap akan bergantung pada impor sawit dari Indonesia,” pungkasnya.
Komentar