JurnalPatroliNews – Kursk – Militer Ukraina mengungkap fakta mengejutkan terkait keberadaan prajurit Korea Utara di medan perang Rusia. Menurut laporan terbaru, pasukan Korea Utara yang bertempur untuk Rusia diduga diberi dokumen militer palsu dengan identitas yang dimanipulasi. Langkah ini disebut sebagai upaya untuk menyembunyikan keterlibatan pejuang asing.
Dikutip dalam sebuah pernyataan resmi pada Minggu (24/12/2024), pasukan operasi khusus Ukraina mengklaim telah menewaskan tiga prajurit Korea Utara di wilayah Kursk, Rusia barat, serta menyita dokumen identitas mereka. Dokumen tersebut, meskipun tampak seperti dokumen militer Rusia, ternyata tidak memiliki cap resmi atau foto. Identitas mereka diubah dengan nama patronimik gaya Rusia dan tempat lahir yang ditulis sebagai Republik Tuva, sebuah wilayah di Siberia selatan yang berbatasan dengan Mongolia.
Namun, tanda tangan dalam dokumen itu tetap menggunakan aksara Korea, yang menunjukkan asal usul sebenarnya dari para prajurit tersebut. “Kasus ini mengonfirmasi bahwa Rusia menggunakan segala cara untuk menyembunyikan kerugian dan keberadaan pasukan asing di medan perang,” tulis pernyataan militer Ukraina.
Ribuan Prajurit Korea Utara Dikerahkan
Berdasarkan data intelijen dari Amerika Serikat, Ukraina, dan Korea Selatan, diperkirakan terdapat antara 11.000 hingga 12.000 prajurit Korea Utara yang dikerahkan ke Rusia. Sebagian dari mereka telah terlibat dalam pertempuran bersama puluhan ribu pasukan Rusia untuk merebut kembali wilayah Kursk yang direbut Ukraina pada Agustus lalu.
Kerugian di pihak Korea Utara disebut cukup signifikan. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan lebih dari 3.000 prajurit Korea Utara telah tewas atau terluka di Kursk selama konflik ini. Data ini diperkuat oleh laporan dari pejabat intelijen AS, yang mencatat “ratusan korban” di kalangan prajurit Korea Utara sejak Oktober. Selain itu, seorang anggota parlemen Korea Selatan melaporkan bahwa sekitar 100 prajurit Korea Utara tewas dan hampir 1.000 lainnya terluka sejak dikerahkan ke wilayah tersebut.
Serangan dengan Taktik Kuno
Pasukan khusus Ukraina pada 17 Desember melaporkan bahwa dalam waktu tiga hari, 50 prajurit Korea Utara tewas dan 47 lainnya terluka dalam pertempuran di Kursk. Unit Ukraina juga mengungkap bahwa prajurit Korea Utara menggunakan taktik infanteri kuno yang mengingatkan pada Perang Korea, yakni gelombang serangan infanteri.
Komentar