‘Neraka Bocor’ Guncang Eropa, Suhu Capai Rekor Baru dan Kabar Buruk dari Arktik!


JurnalPatroliNews – Uni Eropa – Fenomena iklim ekstrem semakin sering terjadi dan menguatkan bukti nyata perubahan iklim, terutama terlihat dari naiknya suhu permukaan bumi.

Dalam laporan terbaru dari Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa yang dirilis Kamis (8/8/2024), bulan Juli lalu tercatat sebagai Juli terpanas kedua dalam sejarah. Kondisi ini sebagian besar dipicu oleh pola cuaca El Nino yang menyebabkan pemanasan.

“Juli 2024 mencatat suhu 1,48 derajat Celsius (2,7 derajat Fahrenheit) di atas suhu rata-rata pra-industri tahun 1850-1990. Sementara itu, rata-rata 12 bulan terakhir mencapai 1,64 derajat Celsius di atas rata-rata pra-industri, terutama akibat perubahan iklim,” ungkap laporan Copernicus yang dikutip dari Reuters.

Menurut Copernicus, peningkatan suhu ini sebagian besar disebabkan oleh emisi gas rumah kaca dari industri berbahan bakar fosil. Lembaga ini juga mencatat bahwa lautan yang biasanya tidak terdampak oleh El Nino mengalami peningkatan suhu yang tidak biasa, dengan permukaan laut mendekati rekor tertinggi, hanya 0,1 derajat Celsius di bawah Juli tahun lalu.

“El Nino ini telah berakhir, namun peningkatan suhu global yang signifikan ini mirip dengan keadaan setahun lalu,” kata Julien Nicolas, seorang peneliti iklim di Copernicus, kepada Reuters. “Kita belum selesai dengan rekor suhu yang menyebabkan gelombang panas. Tren pemanasan jangka panjang ini bisa dihubungkan dengan tingkat keyakinan yang sangat tinggi terhadap dampak manusia pada iklim.”

Komentar