Netanyahu Tegaskan Gencatan Senjata Israel-Hamas, Kesepakatan Sandera Dimulai

JurnalPatroliNews – Jakarta – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang melibatkan pertukaran sandera dan tahanan.

Dalam keterangan yang dirilis kantornya pada Jumat (17/1/2025), Netanyahu memastikan bahwa kesepakatan untuk membebaskan sandera telah dicapai. Ia juga menyebutkan bahwa kabinet politik-keamanan akan segera bersidang untuk membahas rincian pelaksanaan perjanjian tersebut.

“Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah diberitahu oleh tim negosiasi bahwa kesepakatan pembebasan sandera telah dicapai,” demikian pernyataan resmi dari kantor PM Israel.

Sebelumnya, mediator Qatar mengungkapkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati gencatan senjata di Gaza yang akan dimulai pada Minggu mendatang. Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, Perdana Menteri Qatar, menyatakan bahwa perjanjian tersebut mencakup pertukaran sandera dan tahanan.

“Kedua pihak telah mencapai kesepakatan untuk pembebasan tahanan dan pertukaran sandera, dengan harapan ini menjadi langkah menuju gencatan senjata permanen,” kata Sheikh Mohammed dalam pernyataan yang dikutip oleh AFP.

Gencatan senjata ini dirancang dalam tiga tahap selama 42 hari. Tahap pertama akan melibatkan pembebasan 33 sandera Israel oleh Hamas, yang terdiri dari perempuan, anak-anak, orang tua, serta individu yang sakit atau terluka. Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan ratusan warga Palestina yang ditahan.

Tahap kedua negosiasi, yang dijadwalkan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata, akan fokus pada pembebasan sandera yang tersisa, termasuk tentara Israel dan jenazah mereka yang telah meninggal.

Selama gencatan senjata, pasukan Israel akan mundur dari wilayah padat penduduk di Gaza untuk mendukung proses pertukaran tahanan dan pemulangan pengungsi. Namun, pasukan Israel akan tetap mempertahankan zona penyangga hingga semua sandera dikembalikan.

“Pasukan Israel tidak akan sepenuhnya keluar dari Gaza sampai seluruh sandera kembali,” ungkap seorang pejabat Israel.

Sheikh Mohammed berharap perjanjian ini dapat menjadi langkah akhir menuju perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.

Komentar