Jurnalpatrolinews – Beirut : Normalisasi hubungan antara rezim Zionis dan Maroko telah memicu reaksi negatif di antara kelompok Palestina.
Gerakan Jihad Islam Palestina menggambarkan langkah tersebut sebagai pengkhianatan terhadap al-Quds.
Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) juga menggambarkan langkah tersebut sebagai kesalahan yang tidak menguntungkan perjuangan Palestina, menambahkan bahwa rezim Zionis menyalahgunakan normalisasi hubungan untuk meningkatkan kebijakan permusuhannya terhadap rakyat Palestina.
Front Populer untuk Pembebasan Palestina mengatakan bahwa ini adalah hari yang gelap dan selanjutnya mendesak persatuan untuk melawan rezim Zionis dan melindungi hak-hak rakyat Palestina.
Gerakan Ahrar mengumumkan bahwa normalisasi hubungan antara Maroko dan rezim Zionis tidak disetujui oleh rakyat Maroko.
Gerakan Mujahidin Palestina mengutuk langkah tersebut dan mencatat bahwa normalisasi melayani kepentingan Netanyahu dan Trump.
Yaman Ansarullah mengatakan bahwa setiap normalisasi hubungan dengan rezim Zionis di Timur atau Barat ditolak dan dikutuk.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan Kamis bahwa rezim Zionis dan Maroko “telah menyetujui hubungan diplomatik penuh,” mengklaim bahwa kesepakatan itu akan mengarah pada “terobosan besar-besaran” untuk perdamaian di Timur Tengah.
Komentar