JurnalPatroliNews – Taiwan – Sebanyak 22 pesawat tempur dan drone yang berasal dari China dilaporkan melakukan manuver di sekitar wilayah udara Taiwan selama kurang dari tiga jam pada hari Sabtu (27/4/24).
Informasi ini diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan setelah mendeteksi aktivitas pesawat tempur China yang mencegat kawasan udara mereka sejak pagi hari.
“Kami mendeteksi aktivitas dari 22 pesawat tentara China (PLA) sejak pukul 09.30 (01.30 GMT),” katanya dalam sebuah pernyataan.
Dilansir dari TRT World, 12 pesawat tersebut terdeteksi melewati batas tengah dan memasuki zona identifikasi pertahanan udara utara dan tengah Taiwan.
“Pesawat tempur dan drone tersebut bergabung dengan kapal angkatan laut Tiongkok dalam patroli tempur bersama,” tambahnya.
Serangan ini terjadi sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyelesaikan kunjungannya ke China, di mana ia menegaskan pentingnya menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan selat tersebut.
Selain itu, kehadiran militer China ini juga terjadi menjelang pelantikan presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, yang dianggap Tiongkok sebagai separatis yang membahayakan.
Sejauh ini China sendiri terus mengklaim bahwa Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya, dan tidak pernah berhenti menggunakan kekuatannya untuk menjadikan pulau itu berada di bawah kendalinya.
Komentar