Pasukan LNA Bersiaga Tinggi di Tengah Kekhawatiran atas Kemungkinan Serangan Turki

Jurnalpatrolinews – Kairo : Tentara Nasional Libya (LNA), yang dipimpin oleh Marsekal Khalifa Haftar, melancarkan serangan terhadap target Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di kota Ubari dan Sabha, Selatan Libya.

Ia juga mengumumkan pengambilan kendali atas markas besar wilayah militer di Sabha dan menyerbu kamp militer Tendi Ubari.

Sumber GNA, bagaimanapun, mengumumkan untuk menggagalkan serangan itu, menekankan bahwa pasukan LNA mundur ke pinggiran kota.

Perkembangan mendadak tersebut dapat mengganggu jalannya proses politik yang dipimpin oleh United Nations Support Mission in Libya (UNSML).

Juga, Ruang Operasi Karama LNA pada Sabtu meminta semua unit militernya di kota strategis Sirte untuk tetap waspada, untuk mengantisipasi kemungkinan serangan oleh pasukan GNA yang didukung Turki.

Juru bicara LNA Mayor Jenderal Ahmed al-Mismari mendesak warga untuk melaporkan “setiap kehadiran milisi Turki, tentara bayaran dan penjajah.”

Komandan Ruang Operasi Pembebasan Sirte Barat Mayor Jenderal Ahmed Salem memerintahkan agar semua perwira dan wajib militer dilarang berangkat untuk liburan, serta mencegah mereka meninggalkan tempat kerja sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Salem tidak memberikan rincian lebih lanjut atas keputusan tersebut.

Namun, sumber militer LNA mengatakan tindakan tersebut dilakukan setelah milisi bersenjata dan pasukan Turki dilaporkan melakukan mobilisasi di beberapa situs GNA.

Sementara itu, Plt Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Libya Stephanie Williams pada hari Jumat mengadakan pertemuan virtual untuk menginformasikan kepada peserta Forum Dialog Politik Libya (LPDF) tentang hasil proses pemungutan suara yang diadakan sebelumnya untuk memilih proposal untuk seleksi. mekanisme otoritas eksekutif terpadu.

Pertemuan tersebut diadakan setelah selesainya proses konsultasi dua hari yang berlangsung pada 3-4 Desember, di mana anggota LPDF memberikan suara untuk memilih salah satu proposal yang diajukan.

Williams mengatakan 71 anggota LPDF berpartisipasi dalam proses tersebut; satu anggota tidak dapat berpartisipasi karena alasan kesehatan dan tiga anggota abstain.

Ia mencontohkan, usulan kedua sebanyak 39 anggota LPDF, usulan ketiga 24 anggota LPDF, sedangkan usulan nomor 10 sebanyak delapan 8 anggota LPDF.

Dia juga menegaskan kembali komitmen dan penghormatan UNSMIL atas keputusan anggota LPDF yang diambil selama pertemuan tatap muka baru-baru ini di Tunisia, yang menurutnya keputusan harus diambil atas dasar kesepakatan.

Komentar