Jurnalpatrolinews – Beirut : Pada 28 Februari, Tim Elektronik Kawtheryoon, saluran Telegram yang berafiliasi dengan kelompok bersenjata yang didukung Iran di Irak, memperingatkan AS bahwa pasukannya tidak akan aman di Timur Tengah atau di dalam AS sendiri jika mereka tidak mundur dari Irak.
Dalam sebuah posting Telegram, saluran tersebut mengklaim bahwa Poros Perlawanan – istilah yang digunakan untuk merujuk ke Iran dan sekutunya – memiliki sel aktif di dalam AS, termasuk di Washington, DC.
“Sel-sel perlawanan berakar bahkan di Amerika dan ibukotanya,” kata Tim Elektronik Kawtheryoon di pos tersebut. “Wahai musuh Amerika, Anda harus mundur tidak hanya dari Irak, tetapi dari seluruh Timur Tengah.”
Pos tersebut juga memperingatkan Israel bahwa Poros Perlawanan memiliki “ribuan orang” yang dapat bangkit untuk menggantikan Imad Mughniyeh, pemimpin militer tertinggi Hizbullah yang dibunuh di ibu kota Suriah, Damaskus, pada tahun 2008.
Foto yang banyak diedit menunjukkan beberapa peti mati yang ditutupi dengan bendera AS dan sejumlah roket yang jatuh di Israel terpasang di postingan tersebut.
Tim Elektronik Kawtheryoon mengakhiri posting mereka dengan pesan kepada AS dan Israel, mengatakan bahwa Poros Perlawanan akan memberikan pukulan yang menyakitkan pada masing-masing, dan bahwa pembunuhan Komandan Pasukan Quds Iran Qassem Soleimani dan Wakil Komandan Unit Mobilisasi Populer Irak Abu Mahdi Al-Muhandis tidak akan membantu mereka untuk lepas dari “siksaan” yang menanti mereka.
Pasukan pro-Iran telah menyerang pasukan AS di Irak selama lebih dari setahun sekarang. Serangan ini, yang dimaksudkan untuk mendorong AS keluar dari negara itu, kemungkinan besar tidak akan berhenti dalam waktu dekat. (***/. dd – sthfrnt)
Komentar