Penembakan Mengejutkan Guncang Kampanye Capres Kolombia Miguel Uribe Turbay

JurnalPatroliNews – Jakarta – Iklim politik Kolombia kembali tercoreng oleh aksi kekerasan tragis. Miguel Uribe Turbay, salah satu kandidat kuat dalam pemilu presiden 2026, mengalami luka serius setelah ditembak saat tengah berkampanye di kawasan Fontibon, Bogota, pada Sabtu malam, 7 Juni 2025, waktu setempat.

Uribe, yang kini masih menjabat sebagai senator dan dikenal sebagai sosok kritis terhadap pemerintahan Presiden Gustavo Petro, dilaporkan dalam kondisi kritis setelah peluru menghantam bagian vital tubuhnya, antara kepala atau punggung. Ia segera dilarikan ke rumah sakit di tengah kepanikan warga yang menyaksikan kejadian memilukan tersebut.

Video amatir yang tersebar luas di media sosial memperlihatkan momen dramatis ketika Uribe roboh saat menyampaikan pidato di hadapan pendukungnya. Darah terlihat mengalir di bagian depan mobil yang digunakannya. Sementara itu, aparat tampak berhasil meringkus pelaku yang diduga sebagai penembak.

“Senator Uribe sedang dalam perawatan intensif. Kami menyerukan masyarakat untuk tetap tenang,” ujar Wali Kota Bogota, Carlos Fernando Galán, dalam pernyataan resminya.

Kantor Presiden Kolombia langsung mengeluarkan sikap tegas, mengecam insiden berdarah tersebut. “Kami sangat mengecam keras serangan yang telah merenggut nyawa Senator Miguel Uribe Turbay dalam beberapa jam terakhir,” tulis pernyataan resmi. Meski demikian, hingga saat ini belum ada pengumuman resmi mengenai status hidup atau wafatnya Uribe.

Menteri Pertahanan Pedro Sanchez menyampaikan bahwa pihak berwenang telah menangkap satu orang pelaku di lokasi kejadian. Ia menegaskan, penyelidikan masih berlangsung guna mengungkap apakah ada aktor lain di balik percobaan pembunuhan ini.

“Saya baru saja menjenguk Uribe di rumah sakit. Motif serangan ini masih kami dalami,” kata Sanchez kepada awak media.

Centro Democrático, partai tempat Uribe bernaung, menyebut peristiwa ini sebagai “tindakan keji yang mengancam demokrasi.” Mereka menuntut jaminan keamanan maksimal bagi semua peserta pemilu dan penyelidikan menyeluruh agar tidak ada impunitas.

Presiden Petro turut menyampaikan belasungkawa lewat platform X, seraya mengingat kembali tragedi keluarga Uribe: ibunya, jurnalis Diana Turbay, tewas akibat penculikan oleh kartel Medellín pada 1991.

Miguel Uribe Turbay, yang kini berusia 39 tahun, merupakan cucu dari mantan Presiden Kolombia Julio César Turbay Ayala. Ia dikenal sebagai tokoh muda konservatif yang vokal terhadap isu penegakan hukum dan pemberantasan kekerasan.

Tragedi ini menambah daftar panjang kekerasan politik di Kolombia yang belum sepenuhnya pulih dari konflik internal dan bayang-bayang organisasi kriminal bersenjata. Aparat kini memperketat pengamanan terhadap para kandidat dan tokoh publik menjelang masa kampanye nasional.

Komentar