JurnalPatroliNews – AS – Kamala Harris, tokoh terkemuka dari Partai Demokrat, tampaknya akan menggantikan Presiden Joe Biden yang mundur dari pencalonan.
Meski demikian, Harris masih harus berjuang untuk menjadi calon presiden resmi dari Partai Demokrat. Namun, Biden secara khusus telah mencalonkan Harris sebagai penggantinya.
Menurut pengamat politik, Denny JA, langkah Biden yang mundur dan mencalonkan wakilnya Harris bukanlah hal baru dalam sejarah Amerika Serikat.
Presiden AS ke-36, Lyndon Baines Johnson (1963-1969), juga pernah memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam pemilu berikutnya dan memberikan mandat kepada wakilnya, Hubert H. Humphrey, untuk maju.
“Sama seperti Joe Biden, Johnson memberikan mandat kepada wakilnya untuk maju karena merasa tidak populer akibat perang Vietnam,” kata Denny dalam sebuah video di kanal YouTube-nya yang dilihat oleh redaksi pada Selasa (23/7).
Namun, pada pemilu 1968, Humphrey mengalami kekalahan. Dengan kemiripan ini, menarik untuk melihat apakah nasib yang sama akan menimpa Harris.
“Akankah sejarah berulang ketika Joe Biden tidak maju, dan apakah Kamala akan kalah?” ujar Denny.
Denny juga menyoroti pesaing Biden, Donald Trump. Menurutnya, pencalonan Trump, seorang mantan presiden AS, mirip dengan apa yang pernah terjadi pada Stephen Grover Cleveland.
Pada masanya, Cleveland pernah menjabat pada tahun 1885-1889, kemudian maju lagi dan akhirnya terpilih kembali hingga memerintah pada 1893-1897.
Oleh karena itu, Denny menyebut kemenangan Trump pada pemilu November mendatang hanya akan mengulang sejarah saja.
Namun, jika Harris menang, situasinya akan berbeda. Kemenangan Harris akan menjadi sejarah besar bagi negara adidaya seperti AS.
Harris bukan hanya akan menjadi presiden wanita pertama AS, tetapi juga pemimpin yang berasal dari kalangan minoritas di negara tersebut.
“Harris bukan laki-laki, bukan kulit putih, dan tidak menganut Protestan. Maka, kemenangannya akan menjadi contoh nyata dari teori politik tentang sebuah negara yang memungkinkan setiap warga memiliki peluang yang sama,” pungkas Denny.
Komentar