Peringatan Banyak Orang!, Dikira Hoax, Rumah Sakit di Texas Sebut Pasien Meninggal Usai Pesta Covid

JurnalPatroliNews – Jakarta – Seorang pria di Texas, Amerika Serikat, yang selama ini menganggap wabah virus corona Covid-19 sebagai hoax meninggal setelah terinfeksi virus tersebut. Sebelum dibawa ke rumah sakit, pria berusia 30 tahun itu dikabarkan mengikuti ‘pesta Covid’.

Pesta itu adalah sebuah pertemuan yang dihadiri oleh seorang yang terinfeksi virus. Tujuannya, menguji apakah ancaman virus itu nyata atau tidak.

Seorang dokter di Methodist Hospital, San Antonio, Jane Appleby, mengungkap kisah itu berdasarkan penuturan si pasien tersebut kepada susternya sebelum meninggal.

“Saya kira saya telah membuat kesalahan. Saya kira itu ada hoax, tapi ternyata tidak,” katanya mengulangi penuturan tersebut.

Cerita Appleby tentang pasien itu dimuat dalam video yang didistribusikan rumah sakit bersama keterangan untuk pers, Senin 13 Juli 2020. Dalam video itu, Appleby tak menyebut kapan atau di mana ‘pesta Covid’ itu berlangsung, berapa banyak pesertanya, dan berapa lama berselang hingga pria itu dibawa ke rumah sakit dan dirawat karena Covid-19.

Appleby hanya menambahkan bahwa alasannya berbagi cerita pasiennya itu untuk memperingatkan banyak orang lainnya terutama yang berada di Texas di mana jumlah kasus Covid-19 melonjak lagi. Sepanjang Sabtu lalu, misalnya, dilaporkan ada 8.332 kasus baru, menjadikan total lebih dari 258 ribu kasus infeksi dengan lebih dari 3.200 yang meninggal di wilayah itu.

Rumah sakit menolak membeberkan identitas pria tersebut dengan alasan kerahasiaan pasien. Namun, Laura Breeden, juru bicara Methodist Healthcare, menanggapi tentang keraguan kebenaran cerita adanya pesta Covid tersebut. Ini karena tidak ada konfirmasi dari pejabat kota setempat maupun para ahli kesehatan tentang ‘pesta Covid’ itu.

“Saya memang tidak di lokasi (bersama si pasien); tapi Jane Appleby adalah pimpinan staf medis kami. Saya percaya apa yang dikatakannya adalah benar,” kata Breeden.

Di Alabama, beberapa laporan tentang adanya para mahasiswa yang berkumpul dan bertaruh untuk bisa terinfeksi virus corona Covid-19 lebih dulu juga menyebabkan University of Alabama memperingatkan risiko untuk aktivitas seperti itu. Tapi, laporan ini juga belum mendapat konfirmasi dari pemerintahan setempat.

(lk/*)

Komentar