JurnalPatroliNews – Iran – Pemerintah Prancis mengeluarkan rekomendasi agar warganya segera meninggalkan Iran dan menghindari perjalanan ke sana untuk alasan apa pun, mengingat meningkatnya risiko eskalasi militer di kawasan tersebut.
Mengutip RT pada Sabtu (3/8), peringatan dari Kementerian Luar Negeri Prancis muncul setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada Rabu lalu. Iran menuduh Israel sebagai pelakunya, meskipun Yerusalem Barat belum mengonfirmasi ataupun menyangkal keterlibatannya.
“Disarankan agar warga negara Prancis segera meninggalkan Iran,” demikian pernyataan yang dipublikasikan di situs web kementerian pada Jumat.
Kementerian juga meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat berada di Iran, menjauhi semua demonstrasi, dan secara rutin memeriksa situs web kedutaan.
Paris telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di situs-situs Yahudi di seluruh Prancis, karena khawatir akan potensi serangan balas dendam atas pembunuhan Haniyeh.
“Risiko serangan itu nyata,” kata Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin.
Prancis memiliki populasi Yahudi terbesar ketiga di dunia, setelah Israel dan AS, serta komunitas Muslim terbesar di Eropa, menurut AFP.
Ketegangan antara Israel, Iran, dan Hizbullah meningkat akibat operasi militer di Gaza. Setelah serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada Oktober lalu, Yerusalem Barat merespons dengan serangan udara besar-besaran yang diikuti invasi darat ke Gaza, yang menurut otoritas kesehatan setempat telah menelan puluhan ribu korban jiwa sejauh ini.
Komentar