Rupiah Nyaris Tembus Rp 14.800/US$, Indeks Dolar AS Jeblok

Saya bisa yakinkan kepada Anda jika bank sentral berkomitmen kuat untuk menurunkan inflasi sampai tugas itu berhasil,” tutur Powell, dikutip dari rekan media.

Ia sekali lagi menegaskan akan terus menaikkan suku bunga dan menahannya di level tinggi dalam waktu yang lama sampai inflasi kembali ke 2%.

“Saya meyakinkan anda, saya dan rekan-rekan saya sangat berkomitmen dalam proyek ini (menaikkan suku bunga) sampai tugas kami selesai (inflasi turun),” kata Powell.

Pasca pernyataan tersebut, pasar melihat suku bunga akan dinaikkan lagi sebesar 75 basis poin bulan ini, dengan probabilitas sekitar 86%.

Meski tetap agresif menaikkan suku bunga, tetapi pasar melihat The Fed tidak akan menaikkan lebih dari 75 basis poin.

Adapun besarnya kenaikan tersebut sudah diantisipasi oleh pelaku pasar, indeks dolar AS pun menurun.

Sementara itu sentimen positif dari dalam negeri masih menopang rupiah. Bank Indonesia (BI) merilis Survei Konsumen edisi Agustus pada Kamis (8/9/2022).

Hasilnya, konsumen Indonesia semakin optimistis.

Hasil survei dari BI menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus sebesar 124,7, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 123,7.

IKK menggunakan angka 100 sebagai ambang batas.

Di atasnya berarti opimistis, di bawahnya adalah pesimistis.

“Meningkatnya optimisme konsumen pada Agustus 2022 didorong oleh peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan,” tulis BI dalam rilisnya.

Kenaikan indeks tersebut menjadi indikasi konsumen bisa melakukan lebih banyak belanja, yang tentunya bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Seperti diketahui, konsumsi rumah tangga merupakan kontributor terbesar Produk Domestik Bruto (PDB), sekitar 54%.

Komentar