Rusia Siap Memutuskan Hubungan Dengan Uni Eropa Sebagai Tanggapan Atas Campur Tangan Dan Sanksi

Jurnalpatrolinews – Moskow : Rusia siap memutuskan hubungan dengan UE jika terjadi konfrontasi lebih lanjut, kata Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dalam wawancara dengan Soloviev Live.

“Titik tolak kami adalah kami siap,” ujarnya menjawab pertanyaan tentang kemungkinan ini. “Jika kita melihat lagi, seperti yang telah kita lihat beberapa kali sebelumnya, bahwa sanksi dijatuhkan di daerah yang menimbulkan risiko bagi perekonomian kita.”

“Tentu kita tidak ingin mengisolasi diri dari kehidupan di dunia ini, tapi kita harus siap untuk ini. Kalau mau damai siapkan perang, ”tegasnya.

Pada 9 Februari, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengumumkan bahwa dia akan memimpin dakwaan sanksi baru. Langkah itu dilakukan setelah kunjungan Borrell ke Moskow dan upaya publik negara-negara Barat untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri Rusia dengan dalih kasus Navalny.

“Saya ingin menguji apakah pihak berwenang Rusia tertarik pada upaya serius untuk membalikkan kerusakan hubungan kita dan memanfaatkan kesempatan untuk melakukan dialog yang lebih konstruktif,” kata Borrell. Jawabannya jelas: Tidak.

“Saya akan ajukan proposal yang konkrit,” imbuhnya.

Tindakan anti-Rusia yang potensial diharapkan akan dibahas pada pertemuan para menteri Uni Eropa pada 22 Februari.

Sikap yang sama diambil oleh pemerintahan Biden yang dengan senang hati mendorong agenda anti-Rusia dengan dalih apa pun.

Sementara itu, pada 12 Februari, Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia Sergei Naryshkin mengenang bahwa apa yang disebut ‘oposisi non-sistem’ yang bekerja di bawah merek Navalny tetap aktif menjalin hubungan dengan badan intelijen asing.

“Kementerian Luar Negeri Rusia tidak salah atau melebih-lebihkan dalam komentarnya. Saya hanya dapat menambahkan apa yang telah dikatakan bahwa mereka yang membuat kesepakatan kriminal dengan layanan khusus dari negara-negara yang melakukan kebijakan bermusuhan terhadap Rusia, mereka tidak disebut oposisi. Istilah yang berbeda harus digunakan di sini, ”kata Naryshkin.

Ketika Rusia menarik garis merah untuk upaya campur tangan asing dalam urusan kedaulatannya, hubungan antara Moskow dan Barat diperkirakan akan bergerak menuju konfrontasi lebih lanjut.  (***/.dt-stfrnt)

Komentar