JurnalPatroliNews – Gaza – Dalam kurun waktu sembilan bulan terakhir perang, Israel telah menerima lebih dari 400 pengiriman senjata dari Amerika Serikat.
Laporan ini disampaikan oleh koresponden urusan militer Channel 12 Israel, Nir Dvori, pada Senin (24/6).
Dvori menjelaskan bahwa ratusan pengiriman senjata tersebut tiba di Israel melalui jalur udara dan laut. Ia menyebutkan bahwa pada awal perang, durasi pengiriman senjata dari AS berlangsung sangat cepat.
“Pada bulan-bulan pertama perang, pengiriman dari AS datang dengan sangat cepat, sesuai dengan tingkat penggunaan amunisi di Gaza dan wilayah lainnya,” ujar Dvori.
Namun, belakangan terjadi perlambatan dalam pengiriman. Hal ini sejalan dengan pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam beberapa pidatonya akhir-akhir ini.
Dalam sebuah pesan video, Netanyahu menyatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, AS sengaja menahan pengiriman senjata dan amunisi ke Israel.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, menyebut video Netanyahu tersebut sangat mengganggu. Ia menegaskan bahwa AS adalah sekutu terkuat dan paling setia yang telah memberikan banyak dukungan militer untuk membantu Israel melindungi diri dari ancaman Hamas.
“Pernyataan tersebut sangat mengecewakan dan menjengkelkan, mengingat dukungan besar yang telah kami berikan dan akan terus kami berikan,” kata Kirby, seperti dikutip oleh CBS News pada Jumat (21/6).
“Tidak ada negara lain yang berbuat lebih banyak untuk membantu Israel melindungi diri dari ancaman Hamas dan ancaman lainnya di kawasan,” tambah Kirby.
Amerika Serikat menjelaskan bahwa mereka hanya menghentikan satu pengiriman bom berat karena khawatir Israel akan menggunakannya di kota Rafah yang berpenduduk padat di Gaza selatan.
Gedung Putih juga menegaskan bahwa semua pengiriman lainnya berjalan sesuai jadwal.
Komentar