Omar menambahkan bahwa pasukan keamanan berhasil menewaskan lima anggota bersenjata, sementara satu anggota lagi meledakkan dirinya di pantai.
Juru bicara polisi, Abdifatah Adan Hassan, mengatakan bahwa serangan ini menunjukkan bahwa kelompok tersebut tidak hanya menargetkan pejabat pemerintah dan militer, tetapi juga warga sipil biasa.
Para saksi yang selamat melaporkan bahwa pantai yang populer tersebut dipenuhi orang-orang saat serangan terjadi.
“Saat kami bersantai di pantai, seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di antara kerumunan,” kata Omar Elmi.
“Kemudian, kami melihat banyak orang tergeletak di tanah, ada yang tewas, terluka, dan yang terkejut,” tambahnya.
Salah satu korban selamat lainnya, Harun Issa Wehliye, mengatakan bahwa salah satu temannya tewas dalam ledakan tersebut.
“Setelah itu, empat pria bersenjata datang dan mulai menembak. Mereka membunuh semua orang yang bisa mereka jangkau,” katanya.
Saksi lainnya, Hawo Mohamed, yang tinggal di dekat lokasi kejadian, mengatakan bahwa setidaknya tujuh orang yang dikenalnya tewas dalam serangan itu.
“Kehancuran yang terjadi sangat besar, darah dan potongan tubuh manusia berserakan di lokasi kejadian,” ujarnya.
Kelompok Al Shabab, yang berafiliasi dengan Al Qaeda, telah melancarkan serangan terhadap pemerintah Somalia selama lebih dari 17 tahun.
Sebelumnya, mereka sering menargetkan hotel-hotel yang kerap dikunjungi oleh pejabat asing atau tokoh pemerintah Somalia.
Komentar