Siap Referendum, Dubes Venezuela Minta Dukungan Masyarakat Indonesia

Sementara itu Rektor Moestopo, Prof. Dr. Budiharjo, M.Si mengatakan bila sengketa Esequiba melibatkan berbagai aspek, termasuk sejarah, identitas nasional, dan sumber daya alam. 

“Universitas Moestopo mendorong semua pihak untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan agar masyarakat yang tinggal di wilayah Esequiba segera mendapat kepastian dan mampu mengembangkan diri sesegera mungkin,” ujar Prof. Budiharjo.

Hal senada diungkapkan oleh Plt. Dekan FISIP Universitas Moestopo, Dr. T. Herry Rachmatsyah, S.Ip., S.S., M.Si. Pada kesempatan tersebut, Herry Rachmatsyah mengatakan jika sengketa perbatasan antar negara merupakan suatu ancaman yang konstan bagi keamanan dan perdamaian bukan hanya secara nasional tetapi juga meliputi keamanan dan perdamaian internasional. 

“Perbatasan internasional juga merupakan faktor penting dalam upaya menjaga kepentingan nasional. Oleh karena itu, saya selaku Dekan FISIP Universitas Moestopo menyambut dengan baik kegiatan Seminar pada hari ini. Saya berharap seminar dengan tema ‘Sengketa Perbatasan antara Venezuela dan Guyana’,  dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berdiskusi dan berinteraksi langsung bersama Duta Besar Venezuela untuk Indonesia,” pungkas Herry Rachmatsyah.

Komentar