Strategi Dagang Trump Berbalik Arah: Rakyat Sendiri Jadi Korban

JurnalPatroliNews – Jakarta –  Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump kini resmi mencabut kebijakan de minimis, yaitu aturan yang selama ini membebaskan pajak impor untuk barang murah dari luar negeri dengan harga di bawah US$800 (sekitar Rp13,1 juta).

Kebijakan baru ini langsung menimbulkan gejolak di kalangan warga AS, terutama mereka yang terbiasa berbelanja barang murah dari platform e-commerce asal China seperti Shein, Temu, dan AliExpress.

Data dari laporan Kongres mengungkapkan bahwa lebih dari 80% pengiriman e-commerce AS pada 2022 berasal dari impor yang memanfaatkan celah de minimis, mayoritas dikirim dari China. Otoritas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) bahkan mencatat mereka memproses hampir 4 juta kiriman bebas bea semacam itu setiap harinya.

Secara keseluruhan, pada tahun fiskal terakhir, terdapat 1,36 miliar paket masuk ke AS di bawah aturan de minimis ini.

“Saya tak sanggup lagi belanja di Temu. Bahkan membeli barang di negara sendiri sudah makin sulit,” keluh Rena Scott, pensiunan perawat asal Virginia berusia 64 tahun, sebagaimana dikutip dari CNN Business.

Warga berpendapatan rendah disebut sebagai kelompok yang paling terdampak oleh kebijakan ini. Studi dari ekonom UCLA dan Yale mencatat bahwa hampir separuh paket de minimis dikirim ke wilayah dengan kode pos termiskin di AS. Sebaliknya, hanya 22% yang sampai ke daerah berpenghasilan tinggi.

Seiring dengan mencuatnya kebijakan baru ini, platform seperti Shein dan Temu mulai menaikkan harga sejumlah produknya. Dalam pengumuman daring, Shein menyebutkan bahwa kenaikan biaya operasional akibat perubahan tarif global membuat mereka harus menyesuaikan harga agar tetap bisa menjaga kualitas produk.

“Kami berupaya keras menjaga harga tetap terjangkau, meskipun kondisi sekarang menantang,” tulis Shein.

Biaya pengiriman pun tak luput dari dampaknya. DHL, misalnya, menyebut pihaknya telah menambah staf guna menangani volume masuk yang lebih tinggi. Tarif untuk barang dari China dan Hong Kong yang dikirim melalui layanan seperti UPS, DHL, dan FedEx bisa mencapai hingga 145%, belum termasuk tarif tambahan sesuai jenis produk. Sementara pengiriman lewat United States Postal Service (USPS) dikenakan tarif dasar 120% atau biaya tetap sebesar US$100 per item — dan angka ini akan melonjak jadi US$200 mulai 1 Juni.

Meskipun sebagian pendukung setia Trump dari kalangan basis MAGA masih memberikan dukungan penuh di media sosial, suara-suara kritis dari masyarakat makin nyaring terdengar.

Jajak pendapat terbaru yang dilakukan SSRS untuk CNN pada April lalu menunjukkan bahwa 59% responden percaya bahwa kebijakan ekonomi Trump justru memperburuk kondisi nasional. Enam dari sepuluh orang juga menyatakan bahwa kebijakan tersebut membuat biaya hidup di lingkungan mereka meningkat secara signifikan.

Komentar