Mayor Jenderal Mesir yang telah pensiun, Samir Faraj, sependapat dan menganggap pengaspalan jalan ini sebagai bentuk perang psikologis. “Israel menggunakan pengaspalan jalan ini sebagai pesan bahwa mereka tak akan mundur,” katanya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Koridor Philadelphia adalah bagian vital dari operasi Hamas, dan mempertahankan pasukan di sana adalah kunci dalam setiap perjanjian.
Netanyahu mengklaim bahwa sebelum peristiwa 7 Oktober, Hamas memanfaatkan terowongan di bawah koridor ini untuk menyelundupkan senjata dan personel.
Koridor Philadelphia mencakup penyeberangan Rafah, satu-satunya titik akses Gaza yang tidak dikendalikan langsung oleh Israel, yang penting bagi masuknya bantuan kemanusiaan. Koridor ini membentang sejauh 12,6 kilometer dari penyeberangan Karem Abu Salem hingga ke pesisir Laut Mediterania.
Militer Israel mulai menyerang Koridor Philadelphia pada 7 Mei 2024, menggunakan tank dan kendaraan lapis baja. Beberapa bulan kemudian, mereka mulai melakukan pengaspalan di wilayah tersebut.
Pasukan Israel juga telah menguasai penyeberangan Rafah dan terus bergerak ke arah barat laut di sepanjang koridor hingga ke kota Rafah di selatan.
Selama empat bulan terakhir, pasukan pendudukan Israel telah melakukan berbagai operasi penghancuran besar-besaran di sekitar koridor, termasuk serangan udara, pembongkaran bangunan, serta penggunaan buldoser.
Sebagai contoh, desa al-Qarya al-Suwaydiya yang terletak di ujung perbatasan Laut Mediterania telah dihancurkan, dan kini kawasan tersebut berfungsi sebagai pangkalan militer Israel.
Komentar