Takut Pembalasan, Grup Hacker Rusia Minta Maaf Retas Data Putra Mahkota Saudi

“Tujuan kami adalah untuk mempublikasikan sebanyak mungkin informasi Graff mengenai deklarasi keuangan yang dibuat oleh plutokrasi Neo-liberal AS-Inggris-UE, yang terlibat dalam pembelian yang sangat mahal ketika negara mereka runtuh di bawah krisis ekonomi, pengangguran, dan Covid,” demikian disampaikan Conti.

Pakar dunia maya mengatakan Conti tampak khawatir akan memicu kemarahan para pemimpin Timur Tengah, khususnya Putra Mahkota Mohammad bin Salman. Putra Raja Salman bin Abdulaziz ini dilaporkan telah memerintahkan serangan dunia maya terhadap musuh-musuhnya di masa lalu dan merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ada juga yang menduga bahwa Conti memiliki hubungan dengan Kremlin, yang menekan mereka untuk mengeluarkan pernyataan itu.

“Bahkan kelompok ransomware tunduk pada tekanan politik. Dugaan saya adalah mereka berbicara dengan seseorang di Kremlin yang mengatakan kepada mereka bahwa ini adalah ide yang buruk,” kata Allan Liska, seorang peneliti di perusahaan keamanan cyber Recorded Future.

Tetapi Brett Callow, seorang pakar perusahaan keamanan dunia maya global Emsisoft, menyarankan pernyataan itu bisa menjadi upaya untuk mengalihkan perhatian penyelidik.

Kata-kata mereka mungkin tidak memiliki arti sama sekali atau bisa jadi merupakan upaya untuk mengaburkan,” katanya.

“Sejumlah analis berasumsi permintaan maaf itu adalah hasil dari tekanan dari pemerintah Rusia dan itu mungkin persis seperti yang Conti ingin mereka pikirkan,” tambahnya.

Komentar