Tiba-Tiba China dan Rusia Tembak Senjata di Dekat Indonesia, Ada Apakah?


JurnalPatroliNews – Jakarta – Militer Angkatan Laut China dan Rusia mengejutkan banyak pihak dengan menembakkan senjata di Laut China Selatan. Ini adalah bagian dari latihan gabungan yang dimulai pekan lalu di wilayah Pasifik, dengan nama ‘Maritime Joint-2024’.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa dalam latihan ini, awak kapal Armada Pasifik Rusia dan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan penembakan artileri sebagai bagian dari latihan tersebut.

Di sisi lain, penjaga pantai Amerika Serikat dan Filipina juga sedang melaksanakan latihan gabungan yang berfokus pada operasi pencarian dan penyelamatan bilateral. Pengumuman ini disampaikan oleh Angkatan Laut AS pada hari Rabu. Latihan ini melibatkan kapal pemotong Penjaga Pantai AS dari Armada ke-7 serta kapal patroli Filipina, termasuk pelatihan pelayaran bersama, evolusi transfer personel, dan pelayaran bilateral.

Kemitraan antara China dan Rusia, yang dinyatakan sebagai “tanpa batas” pada tahun 2022 saat kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Beijing sebelum invasi Ukraina, terus berlanjut. China belum mengutuk invasi tersebut dan malah meningkatkan ekspor ke Rusia, membantu menjaga ekonomi perang Moskow tetap berjalan.

Perdagangan antara China dan Rusia mencapai rekor US$240,1 miliar pada tahun 2023, meningkat 26,3% dari tahun sebelumnya menurut data bea cukai China. Sementara itu, perdagangan China dengan Amerika Serikat turun 11,6% menjadi US$664,5 miliar tahun lalu.

Laut China Selatan diklaim oleh China sebanyak 90%, yang menyebabkan ketegangan dengan beberapa negara ASEAN, termasuk Filipina. Dalam beberapa laporan, disebutkan bahwa patroli keamanan China beberapa kali masuk ke perairan Natuna milik Indonesia.

Komentar