Tragedi Penembakan Massal di Montenegro: 10 Tewas, Termasuk Anak-anak

JurnalPatroliNews – Montenegro- Tragedi mengerikan terjadi di sebuah restoran di desa dekat kota selatan Cetinje, Montenegro, pada Rabu (1/1/2025), ketika seorang pria bersenjata melakukan aksi penembakan massal. Insiden ini menewaskan sedikitnya 10 orang, termasuk dua anak-anak.

Menteri Dalam Negeri Montenegro, Danilo Saranovic, mengonfirmasi jumlah korban jiwa dalam pernyataannya. “Tersangka telah merenggut nyawa sedikitnya 10 orang, dua di antaranya masih di bawah umur,” ujarnya seperti dilaporkan Gulf Times.

Pelaku Bunuh Diri Setelah Dikepung Polisi

Aksi penembakan ini berakhir tragis dengan pelaku menembak dirinya sendiri saat dikepung oleh regu polisi. Kepala Polisi Lazar Scepanovic menjelaskan, “Polisi mengepung penembak, dan ketika mereka memerintahkannya untuk meletakkan senjatanya, ia menembak kepalanya sendiri.”

Selain korban meninggal, empat orang lainnya dilaporkan mengalami luka serius dan saat ini berjuang untuk hidup di rumah sakit ibu kota Podgorica. Perdana Menteri Montenegro, Milojko Spajic, menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini.

Tiga Hari Berkabung Nasional

Sebagai respons atas tragedi tersebut, pemerintah Montenegro mengumumkan tiga hari berkabung nasional mulai Kamis (2/1/2025). “Semua tim polisi, unit khusus, dan pasukan yang tersedia berada di Cetinje,” kata Perdana Menteri Spajic.

Polisi setempat juga mengimbau warga untuk tetap berada di rumah demi keselamatan, sementara pasukan khusus telah dikirim ke lokasi kejadian. Area sekitar restoran telah ditutup, dengan puluhan petugas, kendaraan polisi, dan ambulans dikerahkan untuk menangani situasi.

Penembakan Massal yang Langka di Montenegro

Penembakan massal seperti ini jarang terjadi di negara kecil Balkan tersebut. Insiden terakhir yang signifikan terjadi pada 2022, ketika seorang pria membunuh 10 warga Cetinje, termasuk dua anak-anak, sebelum akhirnya dibunuh. Insiden tersebut tercatat sebagai salah satu yang paling mematikan di Montenegro.

Tragedi ini menambah daftar panjang insiden kekerasan bersenjata yang mengejutkan masyarakat internasional, sekaligus menimbulkan pertanyaan mendalam tentang keamanan dan kontrol senjata di kawasan tersebut.

Komentar