Keputusan ini langsung menuai reaksi beragam. Para pendukung Trump, terutama dari kalangan konservatif dan industri plastik, menyambut baik langkah tersebut, dengan alasan bahwa sedotan kertas seringkali tidak nyaman dan mudah rusak. Sebaliknya, aktivis lingkungan dan ilmuwan maritim mengecam kebijakan tersebut, menyoroti dampak buruk limbah plastik terhadap lautan dan kehidupan laut.
“Trump kembali mengabaikan sains dan lingkungan demi kepentingan politiknya. Plastik sekali pakai merupakan ancaman besar bagi ekosistem laut dan kesehatan manusia,” kata Dr. Emily Carter, pakar lingkungan dari Harvard University.
Sementara itu, perwakilan industri plastik menyatakan bahwa kebijakan ini akan membantu bisnis kecil yang terdampak regulasi ketat terkait plastik.
Polarisasi Politik di Balik Kebijakan
Langkah Trump ini juga dianggap sebagai bagian dari strategi politiknya menjelang pemilu 2026, di mana ia berusaha menggaet kembali dukungan dari basis pemilih konservatif. Pada kampanye sebelumnya, tim Trump bahkan menjual sedotan plastik berlogo namanya, mengklaim bahwa “sedotan kertas liberal tidak berfungsi.”
Komentar