Trump Klaim Didukung Komunitas Muslim AS, Kritik Perang Israel

Di kesempatan itu, Trump juga mengkritik konflik Israel di Gaza dan mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera mencari penyelesaian. Ia menyebutkan bahwa warga Arab Amerika di Michigan mendukung penghentian konflik.

Trump mengaku, komunitas Yahudi, Katolik, Mormon, dan Muslim kini bergabung dengan kampanyenya dalam jumlah besar.

Ia juga menyindir Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris karena dinilai tidak cukup mendukung Israel, meski pemerintahan saat ini tetap menyuplai senjata ke Israel.

Trump bahkan mengenang potensi Gaza, menyebut wilayah itu bisa menjadi “tempat yang sangat indah” dari segi real estat dan iklimnya. Pernyataan ini menarik perhatian, mengingat pada masa kepresidenannya tahun 2017, Trump sempat menerapkan larangan perjalanan dari tujuh negara mayoritas Muslim, yang kemudian dicabut oleh Biden pada 2021.

Kampanye Trump kini menyasar komunitas Muslim dan Arab yang kecewa atas dukungan AS untuk kampanye militer Israel, mengkritik keras sikap Biden dan Harris.

Di tengah meningkatnya ketegangan, Trump bahkan mengingatkan bahwa suara pemilih Yahudi Amerika dapat menjadi penentu pada pemilihan mendatang, suatu pernyataan yang kontroversial dan mendapat sorotan luas.

Komentar