Turki Terlibat Dalam Pertempuran Agama Melawan Israel

Jurnalpatrolinews – Tel Aviv : Sementara Turki berusaha meningkatkan hubungannya dengan Israel, Ankara terus mendorong permusuhan terhadap Negara Yahudi. Upaya semacam itu sering kali mengusung nada religius dan menggambarkan Israel sebagai saingan Islam.

Dalam beberapa tahun terakhir, kurikulum sekolah Turki direvisi dan diradikalisasi, kata lembaga penelitian IMPACT. Materi baru tersebut menjelekkan Israel dan mengkarakterisasi orang Yahudi sebagai “kafir,” menurut laporan terbaru organisasi tersebut .

Buku-buku sekolah mendorong siswa untuk mengidentifikasi diri dengan Palestina, sambil menampilkan peran Turki dalam konflik dalam konteks melindungi Muslim, kata laporan itu. Selain itu, Israel digambarkan sebagai kekuatan regional yang negatif dalam hal struktur etnis dan agamanya.

Secara lebih umum, kurikulum Turki mempromosikan dan mengagungkan jihad dan kesyahidan, kata IMPACT-se. Materi tersebut juga menekankan pengertian dominasi dunia Turki.

Pada catatan positif, buku teks menghormati peradaban Yahudi dan untuk pertama kalinya secara singkat menyebutkan Holocaust, catatan studi tersebut.

Turki mengincar Yerusalem

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini mengganti nama Direktorat Agama menjadi Direktorat Urusan Yerusalem dan Umrah.

Perubahan itu tidak hanya kosmetik dan menyoroti impian Erdogan tentang kekhalifahan Muslim dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, kata analis Nadav Shragai.

Pemimpin Turki melihat dirinya sebagai sultan Ottoman saat ini yang bertanggung jawab atas nasib Yerusalem di bawah panji Islam, tulis Shragai . Selain itu, Erdogan memandang kedaulatan Israel di ibu kotanya sebagai “kecelakaan bersejarah” yang harus diperbaiki, kata artikel itu.

Khususnya, Turki menginvestasikan upaya besar dalam meningkatkan pengaruhnya di Yerusalem dan meradikalisasi populasi Muslim setempat. Antara lain, Ankara sangat mempromosikan pariwisata Islam dan mendukung pasukan anti-Israel radikal.  

Pendekatan Turki ke Israel dan Yerusalem adalah bagian dari pandangan dunia neo-Ottoman yang agresif. Pakar politik Ian Bremmer memperingatkan bahwa Erdogan akan menjadi lebih agresif dan tidak dapat diprediksi, di dalam dan di luar negeri, karena visinya terancam oleh masalah ekonomi yang berkembang di Turki.

Sementara Israel ingin menghindari konflik terbuka dengan Erdogan, Israel akan terus mengawasi manuvernya dan tetap waspada. Jika dia terus mengejar jalur agama radikal, risiko bentrokan Israel-Turki akan meningkat akhir dekade ini.   (***/. dd – isrlrdr)

Komentar