Balita Nyaris Tewas Usai Endoskopi, Dokter RSCM Diduga Lakukan Malapraktik

Endoskopi kedua dilakukan pada 13 Desember 2024. Setelah prosedur itu, kondisi J merosot drastis. Anak tersebut menunjukkan tanda-tanda sakit parah: muntah terus-menerus, tidak dapat menerima susu, dan tampak kesakitan hebat.

Karena dokter P tidak melakukan visit pada akhir pekan setelah prosedur, kondisi J makin kritis hingga harus dilarikan ke ruang PICU. Di sana, dokter yang menangani mendeteksi kemungkinan kebocoran usus dan segera mengambil tindakan operasi darurat. Temuan tersebut dikonfirmasi di ruang operasi: usus J mengalami kebocoran serius.

Pascaoperasi, J mengalami kondisi gawat: sepsis berat disertai kegagalan fungsi jantung, paru-paru, dan ginjal. Anak tersebut harus menjalani hemodialisis selama 72 jam penuh untuk menyelamatkan fungsi ginjal dan membersihkan darah dari toksin.

Secara total, J harus menjalani perawatan intensif di RSCM selama lebih dari 40 hari, dengan total empat kali operasi termasuk penutupan stoma pada April lalu.

Adam menyayangkan sikap dokter yang menurutnya lalai mendeteksi risiko sejak awal. Ia telah melaporkan kasus ini ke Majelis Disiplin Profesi (MDP) dan berharap ada keadilan untuk sang anak.

“Saya ingin MDP menilai secara objektif, karena kelalaian ini hampir merenggut nyawa anak saya,” pungkasnya.

Komentar